Amazon Tertekan Tarif, Jeff Bezos Dituding Antek China

Jeff Bezos dan Donald Trump. Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Raksasa e-commerce Amerika Serikat, Amazon, mempertimbangkan untuk merinci biaya tarif perdagangan yang berdampak pada harga barang yang dijual di platform Amazon Haul kepada pelanggannya.
Rencana Amazon untuk merinci dampak tarif bagi pelanggan itu pertama kali dilaporkan Punchbowl News, Selasa (29/4/2025), mengutip sumber anonim dari Amazon.
Menurut sumber anonim itu, perincian biaya dengan memasukkan unsur biaya tarif impor dalam berbagai produk dilakukan karena kemungkinan harganya melejit akibat kebijakan tarif yang dikenakan Donald Trump terhadap berbagai negara, khususnya China.
Menurut para analis, kebijakan Trump kemungkinan besar menyebabkan harga produk lebih tinggi bagi konsumen. Apalagi, sebagian besar produk yang dijual Amazon Haul merupakan barang impor dari China.
Pun, kehadiran Amazon Haul sebetulnya untuk menyaingi platform e-commerce asal Tiongkok, Shein dan Temu, yang menjual barang super murah. Bukan cuma di Amazon Haul, menurut analis, pedagang dari China mewakili sekitar setengah dari penjual produk di Amazon.
CEO Tesla Elon Musk mengakui larangan ekspor tanah jarang China berdampak pada pengembangan produk baru. Kebijakan ini mempengaruhi pasokan tujuh mineral kritis untuk mobil listrik dan baterai LFP. Musk sedang upayakan negosiasi dengan China, yang meminta jaminan material tidak… pic.twitter.com/ac4G3EmtGo
— Faktacom (@Faktacom_) April 27, 2025
Ketika BBC bertanya tentang laporan tersebut, Juru Bicara Amazon, Tim Doyle, mengonfirmasi bahwa perusahaan memang berencana mempertimbangkan gagasan untuk mencantumkan biaya impor pada produk tertentu di toko online, Amazon Haul.
"Ini tidak pernah disetujui dan tidak akan terjadi," katanya dalam sebuah pernyataan kepada BBC.
Rencana itu urung dilakukan setelah Presiden AS, Donald Trump, menelepon pendiri Amazon, Jeff Bezos, meminta untuk tidak melanjutkan rencana tersebut.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang panggilannya dengan Bezos, Trump mengatakan Bos Amazon tersebut telah memecahkan masalah.
"Jeff Bezos sangat baik. Dia hebat. Dia memecahkan masalah dengan sangat cepat. Dia melakukan hal yang benar. Dia orang baik," kata Trump, Selasa (29/4/2025).
Gedung Putih sebelumnya agak geram dengan rencana Amazon. Bahkan, mereka sempat menyebut Jeff Bezos antek China.
Leavitt calls Amazon's decision to display the costs of Trump's tariffs a 'hostile and political act by Amazon.'pic.twitter.com/K1TVEFES2I
— Molly Ploofkins (@Mollyploofkins) April 29, 2025
Pada konferensi pers yang menandai 100 hari pertama masa jabatan presiden Trump, Selasa (29/4), sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan telah membahas langkah Amazon.
"Ini adalah tindakan yang bermusuhan dan politis oleh Amazon," katanya. "Mengapa Amazon tidak melakukan ini ketika pemerintahan Biden menaikkan inflasi ke level tertinggi dalam 40 tahun?"
Kemudian, Leavitt mengangkat sebuah lembaran berisi informasi yang ditulis media Reuters.
"Ini tidak mengejutkan, karena Reuters sebelumnya menulis; Amazon bermitra dengan kelompok propaganda Tiongkok," ujar Leavitt sambil mengangkat kertas berisi informasi yang dicetak dari laman media Reuters.
Keputusan Gedung Putih untuk menyerang kemudian mengontak Amazon diduga analis karena adanya indikasi tekanan yang dihadapi ritel AS atas tarif impor yang diumumkan Trump. Para analis menyebut tarif Trump kemungkinan besar membuat harga produk lebih tinggi bagi konsumen dan meningkatkan kemungkinan resesi.
Petani kedelai AS menjerit usai China kenakan tarif 135% dan hentikan impor dari 3 perusahaan AS. Trump murka, menyebut China brutal pada petani. Sementara itu, Brasil makin berjaya sebagai pemasok utama kedelai ke Tiongkok.#PerangDagang #KedelaiAS pic.twitter.com/zwnKaykdEt
— Faktacom (@Faktacom_) April 16, 2025
Roller Coaster Hubungan Trump-Bezos
Sejatinya, Amazon merupakan salah satu dari banyak bisnis yang menyumbangkan uang untuk pemilihan periode kedua Donald Trump. Bezos bahkan diberi kursi kehormatan saat pelantikan Trump sebagai Presiden AS di Washigton, awal tahun ini.
Bezos, yang kini menjadi pemilik Washington Post, bertemu Trump setelah pemilihan dan memuji dorongannya untuk deregulasi dan pajak yang lebih rendah.
Namun, kedua pria itu memiliki hubungan yang tegang di masa lalu. Selama masa jabatan pertamanya, Trump berulang kali mengkritik Amazon dan Washington Post.
Sementara, pada tahun 2016, Bezos pernah menuduh kepemimpinan Trump hanya mengikis demokrasi AS ke tepi jurang. Bahkan, Bezos pernah bercanda akan meledakkan Trump di luar angkasa dengan roket.
Pada 2019, Amazon pun pernah mengajukan gugatan terhadap Departemen Pertahanan AS, Pentagon. Amazon menuduh kontrak senilai $10 miliar tidak jadi dilakukan karena keputusan Trump yang sengaja hendak merugikan Bezos. (BBC/FoxNews/NYPost)














