Spanyol, Portugal, Prancis Alami Padam Listrik Massal, Kenapa?

Suasana malam di Katalunya, Spanyol, saat padam listrik massal terjadi. Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Padam listrik besar-besaran terjadi di Spanyol, Portugal, Andorra, dan beberapa wilayah di Prancis selatan dekat perbatasan Spanyol. Padam listrik massal itu membuat sistem transportasi dan komunikasi terganggu dan jutaan orang merasakan gelap gulita pada Senin (28/4/2025) malam.
The Financial Times melaporkan, jaringan listrik di Spanyol dan Portugal dilaporkan kehilangan kapasitas 10 GW selama pemadaman listrik. Lima pembangkit listrik tenaga nuklir Spanyol menghentikan pembangkitan listrik sebagai tindakan pencegahan.
Penyebab pemadaman listrik belum diketahui. Tidak diketahui juga secara pasti berapa banyak orang yang terkena dampak karena pihak berwenang menolak untuk memberikan informasi spesifik.
Namun, padam listrik massal itu telah menghentikan layanan kereta api, layanan bandara, memutus layanan telepon, dan menutup lampu lalu lintas serta mesin penarikan uang (ATM) bagi jutaan orang di Semenanjung Iberia yang dihuni sedikitnya 50 juta orang.
Just in.
— Massimo (@Rainmaker1973) April 28, 2025
Mass Blackouts in Spain, Portugal and in part of France.
Every single part of digital life from shops, to traffic lights, hospitals, airports, phones, and trains, all down.pic.twitter.com/ETDgtfE9wk
Terlebih, pemadaman listrik terjadi di banyak kota. Di Spanyol, pusat-pusat utama seperti Madrid, Barcelona, Seville, Avila, Murcia, Galicia, Alicante, dan Zaragoza terkena dampaknya. Di Portugal, dua kota terbesar, Lisbon dan Porto mengalami tantangan serupa.
Alasan di balik pemadaman listrik tersebut masih belum diketahui. Tetapi beberapa pejabat telah mengesampingkan kemungkinan sabotase. "Pada titik ini, tidak ada indikasi adanya serangan siber," tulis Presiden Dewan Eropa, António Costa, dalam sebuah postingan di platform X.
Distributor listrik asal Spanyol, Red Electrica, menolak berspekulasi tentang penyebab pemadaman listrik yang dimulai sekitar pukul 12.30 siang waktu Madrid dan mengatakan pemulihan daya sepenuhnya bisa memakan waktu 6-10 jam.
Kepala operasi Red Electrica, Eduardo Prieto, mengatakan kepada wartawan bahwa kejadian itu belum pernah terjadi sebelumnya, hanya menyebut insiden itu sebagai kejadian "luar biasa."
Casi el 50% del suministro nacional se ha restablecido.
— Pedro Sánchez (@sanchezcastejon) April 28, 2025
Los ciudadanos deben saber que todos los recursos del Estado están siendo movilizados para recuperar la normalidad del suministro cuanto antes.
Se va a trabajar a destajo, durante toda la noche. Con profesionalidad y… pic.twitter.com/kxp1RjpSjG
Dalam sebuah pidato yang dibagikan di platform media social pada Senin malam, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, mengumumkan bahwa 50 persen pasokan listrik nasional telah dipulihkan. Ia meyakinkan masyarakat Spanyol bahwa semua sumber daya negara sedang dimobilisasi untuk mengatasi krisis dan menyelesaikan masalah.
“Kami akan bekerja keras, sepanjang malam. Dengan profesionalisme dan komitmen. Seperti yang selalu dilakukan Spanyol dalam situasi seperti ini,” tulis Sánchez.
Sánchez mengatakan masalah "osilasi kuat" di jaringan listrik Eropa menjadi penyebab padamnya listrik, tetapi penyebabnya masih dalam tahap penyelidikan. Ia meminta masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi, dan mendesak orang-orang untuk menghubungi layanan darurat hanya jika benar-benar diperlukan.
Estamos a trabalhar, juntos, para responder rapidamente à falha elétrica que ainda está a afetar o País. Estamos em contacto permanente com as forças de segurança, a proteção civil, as forças armadas, hospitais, empresas de abastecimento de combustíveis, para garantir capacidade…
— Luís Montenegro (@LMontenegro_PT) April 28, 2025
Sementara itu, Perdana Menteri Portugal Luis Montenegro mengatakan bahwa pejabat negara masih bekerja keras untuk memulihkan konektivitas ke daerah yang terkena dampak.
“Kami terus berhubungan dengan pasukan keamanan, perlindungan sipil, angkatan bersenjata, rumah sakit, dan perusahaan pemasok bahan bakar untuk memastikan kapasitas respons dalam infrastruktur penting dan dukungan bagi mereka yang membutuhkan,” kata Montenegro dalam sebuah posting di X.
Beberapa wilayah di Prancis selatan juga sempat terdampak, tetapi para pejabat mengatakan layanan segera pulih setelah intervensi tepat waktu.
Padam listrik massal di Iberia menjadi yang terbesar untuk kedua kalinya di Eropa pada 2025. Sebelumnya, pemadaman listrik massal terjadi setelah kebakaran yang menutup Bandara Heathrow di Inggris, 20 Maret. (FT/Euronews)