Trump Pastikan Perdagangan bakal Adil jika China Mau Negosiasi

Ilustasi perang dagang antara AS dan China. Sumber Freepik
FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa hubungan dagang dengan China bakal adil jika Tiongkok siap bernegosiasi mencapai kesepakatan.
"Kita akan memiliki kesepakatan yang adil dengan China. Itu akan menjadi adil," kata Trump di Gedung Putih, Washington, Rabu (23/4/2025).
Pernyataan tersebut melanjutkan nada optimistis Trump setelah pada Selasa (22/4/2025) mengatakan bahwa dirinya siap menurunkan tarif terhadap China.
Bahkan, Trump mengatakan akan bersikap baik terhadap Beijing didasarkan pada hubungannya dengan Presiden China, Xi Jinping, yang ia nilai sangat baik.
"Saya tidak akan berkata akan bersikap keras terhadap China. Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan sangat baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” katanya.
Meski demikian, Trump menegaskan bahwa China harus mau membuat kesepakatan. Jika tidak mau bersepakat, kata Trump, China tidak bisa berdagang di AS.
"Mereka harus melakukannya, dan negara-negara lain harus membuat kesepakatan, dan jika mereka tidak membuat kesepakatan, kami yang akan menetapkan kesepakatannya," ucapnya pada Selasa.
Presiden AS Donald Trump menyatakan tarif terhadap Tiongkok akan diturunkan secara substansial, meski tidak menjadi nol persen. Ia menyebut tarif 145 persen terlalu tinggi, tapi perlu untuk menjaga industri AS dari dominasi China. Trump optimistis AS dan Tiongkok akan mencapai… pic.twitter.com/oPBKngmzPx
— Faktacom (@Faktacom_) April 23, 2025
Belakangan, Trump terus menaikkan tarif terhadap China dari awalnya 'hanya' 34 persen hingga mencapai titik tertinggi 245 persen. Langkah Trump terus menaikkan tarif terhadap Tiongkok dilakukan setelah pihak Beijing terus melawannya dengan memberlakukan tarif balasan terhadap seluruh produk AS.
Namun, Trump tampaknya melunak. Tarif yang diberlakukan terhadap Negeri Tirai Bambu tak lagi dinaikkan. Plus, Trump malah membicarakan kemungkinan untuk berbicara dengan China terkait perdagangan kedua negara.
Trump siap menurunkan tarif yang dikenakan kepada Tiongkok. Trump yakin bahwa AS dan Tiongkok akan mencapai kesepakatan perdagangan dalam diskusi di masa datang.
Trump mengatakan tarif terhadap Tiongkok akan turun substansial, tidak akan bertahan pada level saat ini. Bahkan, tarif sebesar 145 persen yang sempat diucapkan Trump dinilainya sangat tinggi.
"(Tarif) 145 persen sangat tinggi, dan tidak akan setinggi itu," kata Trump. "Tidak akan mendekati angka itu. Tarifnya akan turun secara substansial. Tetapi tarifnya tidak akan nol (persen). Dulu nol, kami hancur begitu saja. Tiongkok mempermainkan kami," lanjut Trump.
Juru Bicara Kemenlu China, Guo Jiakun, menyatakan kesiapan negosiasi dengan AS jika dilakukan secara setara. Pernyataan ini menanggapi komentar Presiden Trump tentang penurunan tarif. China menegaskan perang dagang dimulai AS dan tak ada pemenang, namun siap berdialog dengan… pic.twitter.com/jY2NdSHQc3
— Faktacom (@Faktacom_) April 24, 2025
Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, Rabu (23/4/2025), menegaskan bahwa China terbuka jika Amerika Serikat ingin berdialog. Hal itu diucapkan Guo Jiakun untuk merespons ucapan Trump yang siap akan menurunkan tarif terhadap China jika mau bernegosiasi.
Menurut Guo Jiakun, China dalam posisi hanya menunggu, karena perang dagang via tarif impor dimulai oleh AS. Bagi China, tak ada pemenang dalam perang.
Meski demikian, China tetap akan meladeni jika AS mengajak perang dagang. Namun, jika AS mau bernegosiasi, China siap tapi harus setara, sama-sama untung.