Donald Trump Marah usai Zelensky Tolak Akui Krimea Bagian Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlibat adu mulut dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (28/2/2025). Foto: Potongan video White House
FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengacaukan rencana perdamaian dengan Rusia. Donald Trump geram setelah Zelensky secara terbuka menyatakan bahwa pihaknya menolak untuk menyerahkan sekaligus mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia.
Trump meluapkan kemarahannya itu dalam sebuah unggahan pada akun resminya di Truth Social, Rabu (23/4/2025).
"Zelensky membanggakan dirinya di halaman depan Wall Street Journal bahwa 'Ukraina tidak akan mengakui secara hukum pendudukan Krimea.' Ini merusak proses negosiasi damai dengan Rusia," kata Trump.
Trump merasa aneh dengan pernyataan Zelensky karena Krimea sudah dicaplok Rusia sejak 2014 ketika AS di bawah kepemimpinan Barack Obama. Seharusnya, Krimea bukan lagi poin penting bagi Ukraina.
Apalagi, selama bertahun-tahun sebelum dianeksasi, Krimea sudah menjadi pangkalan kapal selam utama Rusia.
"Mengapa Ukraina tidak memperjuangkannya sebelas tahun yang lalu ketika (Krimea)diserahkan ke Rusia tanpa melepaskan satu tembakan pun?"
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlibat adu mulut di Gedung Putih saat konferensi pers membahas perang Ukraina-Rusia. Ketegangan terjadi ketika Zelenskyy berencana menandatangani kesepakatan terkait ekonomi Ukraina. Akibat perdebatan itu, Trump… pic.twitter.com/Uiejfp6MNh
— Faktacom (@Faktacom_) March 1, 2025
Menurut Trump pernyataan Zelenskyy membuat perdamaian Rusia-Ukraina semakin sulit. Apalagi, tambah Trump, Zelensky tidak memiliki apapun yang bisa dibanggakan dan situasi di Ukraina saat ini sangat buruk.
"Dia bisa memilih perdamaian atau bertarung tiga tahun lagi (dengan Rusia) dan kehilangan seluruh negara," ujar Trump.
Sebelumnya, Zelensky secara terbuka menolak mengakui secara hukum bahwa Krimea menjadi wilayah di bawah kekuasaan Rusia. Berarti, Zelensky menolak salah satu poin dalam proposal perdamaian Rusia-Ukraian yang ajukan AS.
"Ukraina tidak akan secara hukum mengakui pendudukan Krimea. Ini bertentangan dengan konstitusi kami. Tidak mungkin," ujar Zelensky dalam sebuah video yang bocor di media sosial, dan dikutip juga di Wall Street Journal. (Truth Social/WSJ)














