Donald Trump Klaim China Kontak Dirinya Beberapa Kali

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemu di Osaka, Jepang, pada 2019, di masa periode pertama Trump memimpin AS. X.com/@realDonaldTrump
FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim China telah menghubungi dirinya untuk mengadakan pembicaraan, baru-baru ini. Kontak itu, kata Trump, diminta China setelah AS memutuskan memberlakukan tarif baru terhadap impor Negeri Panda.
Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, Kamis (17/4/2025) waktu setempat, Trump mengklaim bahwa Beijing telah mengonta pihak AS beberapa kali. Terlebih, setelah Trump menaikkan tarif hingga 145 persen, atau sebelum dirinya menaikkan lagi tarif yang kini menjadi 245 persen.
"Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Presiden Xi (Jinping), dan saya pikir itu akan terus berlanjut. Mereka telah menghubungi beberapa kali. Kami sedang berbicara dengan China,” ujarnya.
Trump yakin kesepakatan lebih luas dengan China akan tercapai. Tapi, jikapun tak ada kata sepakat dengan China, Trump mengatakan AS tetap akan melangkah maju dengan tarif yang dikenakan kepada Negeri Tirai Bambu.
"Saya yakin kami akan mencapai kesepakatan dengan China, dan jika tidak, kami tetap akan membuat kesepakatan, karena kita akan menetapkan target tertentu, dan itu akan terjadi,” katanya.
Presiden AS Donald Trump menanggapi sinis pertemuan Presiden China Xi Jinping dan pemimpin Vietnam di Hanoi, Senin (14/4/2025). Trump menuding pertemuan itu sebagai taktik untuk “menipu” dan merugikan Amerika Serikat secara ekonomi. Meski menyatakan tidak menyalahkan, Trump… pic.twitter.com/FJiRflYNjG
— Faktacom (@Faktacom_) April 15, 2025
Selain soal tarif terhadap China, Trump pun berbicara mengenai nasib TikTok di AS. Ia mengatakan bahwa kesepakatan terkait platform tersebut pada dasarnya sudah ada, namun penyelesaiannya akan ditunda.
"Kami sudah memiliki kesepakatan untuk TikTok, tetapi itu akan bergantung pada China, jadi kami akan menunda kesepakatan itu sampai masalah ini terselesaikan," katanya.
Sebelumnya, Mahkamah AS meminta agar platform TikTok diblokir. Namun, Trump menunda pemblokiran itu. Sang Presiden meminta Bytedance mau menjual sebagian besar saham kepada perusahaan atau individu AS.
"Kesepakatan TikTok ini sangat bagus. TikTok baik untuk China. Dan saya pikir mereka ingin melihat kita menyelesaikan kesepakatan ini, terutama kesepakatan yang hampir selesai dengan beberapa perusahaan terbaik di dunia,” tambahnya. (Anadolu/ANT)














