Rusia Mau Perluas Perdagangan dengan RI, Bukan cuma BBM & CPO

Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Alexey Gruzdev berbicara dalam Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Jakarta pada 14 April 2025. (ANTARA/Cindy Frishanti)
FAKTA.COM, Jakarta - Rusia siap meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia. Peningkatan kerja sama, terutama perdagangan, akan diperluas tidak hanya produk tertentu seperti bahan bakar dan energi maupun minyak sawit (CPO).
Komitmen itu disampaikan langsung Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Alexey Gruzdev dalam Forum Bisnis Rusia-Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (14/4/2025).
Menurut Gruzdev, perdagangan Indonesia-Rusia masih terfokus satu dua produk. Contohnya, Rusia masih fokus mengekspor bahan bakar dan energi seperti minyak mentah. Sementara ekspor Indonesia ke Rusia masih didominasi produk agroindustri seperti minyak sawit, minyak kelapa, mentega, dan kakao.
“Pasokan minyak sawit dari Indonesia merupakan komoditas utama, lebih dari 90 persen minyak sawit yang dikirim ke Rusia berasal dari Indonesia. Bisa dikatakan bahwa sawit merupakan vektor strategis kerja sama kita,” kata Gruzdev.
Meski belum beragam, Wamen Industri dan Perdagangan Rusia itu mengatakan perdagangan komoditas-komoditas itu bisa menjadi bekal untuk memperluas kerja sama bilateral antara Rusia dan Indonesia.
Rusia, kata Gruzdev, kini tertarik untuk menjajaki potensi kerja sama di bidang farmasi, pariwisata, hingga pembuatan kapal penumpang. Rusia juga akan menawarkan kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir dan aplikasi non-energi dari teknologi nuklir kepada Indonesia.
Rusia juga sedang membahas opsi untuk membangun dan mengembangkan jaringan koresponden dan membangun rute pengiriman kargo baru. “Perusahaan logistik Rusia menunjukkan minat untuk meluncurkan jalur baru, termasuk pengembangan kontainer infrastruktur pelabuhan,” katanya.
Selain itu, Rusia juga siap menawarkan kerja sama dalam pengembangan teknologi informasi dan digital seperti perangkat lunak industri, solusi digital untuk sistem navigasi, kartografi, dan mesin pencarian di dunia maya.
“Kami dengan senang hati menawarkan semua ini ke pasar Indonesia,” kata dia.
Sebagai tambahan, forum bisnis di Hotel Raffles, Jakarta, itu digelar dengan melibatkan langsung Pusat Ekspor Rusia (REC). Forum yang digelar bareng Kamar Dagang Indonesia (KADIN) itu mempertemukan lebih dari 30 perusahaan Rusia dari berbagai sektor dengan jawatan bisnis di Indonesia.
Direktur Jenderal REC, Veronika Nikishina, mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang paling menjanjikan. Terlebih, Indonesia terus tumbuh dalam percaturan ekonomi global, negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, dan anggota baru BRICS.
Selain memperat hubungan dagang, forum bisnis Rusia-RI tahun ini juga menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Rusia dan Indonesia.