Muhammadiyah Dukung Evakuasi Warga Gaza Asal tak Permanen

Ratusan orang, terutama tenaga kesehatan, menggelar aksi bela Palestina di depan Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (7/4/2025). Fakta.com/Hanun Rifda
FAKTA.COM, Jakarta - Muhammadiyah mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Dengan catatan, bukan relokasi dan jangan sampai ikut kepentingan Israel maupun Amerika Serikat.
“Kalau itu sifatnya sementara, untuk kepentingan treatment, perawatan kesehatan, pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk waktu yang terbatas, tentunya bagus,” kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafiq A. Mughni, kepada Fakta.com melalui pesan teks, Jumat (11/4/2025).
Jika langkah evakuasi yang dicanangkan Prabowo ini memang untuk memberi bantuan perawatan, pengobatan, dan lainnya, menurut Syafiq, seharusnya bisa selesai dalam beberapa bulan saja.
“Kalau untuk pengobatan kan jumlahnya tidak banyak dan waktunya dalam hitungan bulanan,” katanya.
Prabowo siap evakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka ke Indonesia untuk dirawat sementara, dengan syarat persetujuan dari Palestina dan pihak di Gaza. Ia akan berkonsultasi dengan negara-negara Arab soal langkah ini. Sebelumnya, ide relokasi warga Gaza juga didorong Trump dan… pic.twitter.com/hTJtlXfyOw
— Faktacom (@Faktacom_) April 10, 2025
Ia menegaskan, apabila kepentingan tersebut telah selesai, warga yang dievakuasi harus segera dikembalikan ke Palestina.
Namun, kebijakan Prabowo ini banyak dikaitkan dengan rencana pengosongan wilayah Gaza oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) yang disinyalir merupakan upaya untuk mempermudah pendudukan Israel di Gaza.
Ormas Islam besar lainnya, yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan penolakan atas kebijakan ini karena dianggap hanya akan mempermulus rencana Netanyahu dan Donald Trump tersebut.
Merespon hal ini, Syafiq mengingatkan pemerintah untuk memastikan agar langkah ini tidak terbawa arus kepentingan Israel-AS. “Yang penting jangan terjebak pada strategi Amerika,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan untuk segera memulangkan warga Gaza yang nantinya akan dievakuasi karena tujuan zionis ialah mengosongkan wilayah konflik tersebut.
“Amerika ingin agar mereka tidak kembali ke Gaza. Indonesia jangan ikut Amerika yang jelas-jelas didikte oleh kepentingan Zionis,” ucap Syafiq.
Warga Palestina menolak usulan Presiden AS Donald Trump dan Israel untuk dipindahkan dari Gaza ke negara lain. Mereka menegaskan tidak akan tunduk pada upaya pengusiran dari tanah kelahiran mereka. #Palestina #Gaza pic.twitter.com/hYrntwGdUQ
— Faktacom (@Faktacom_) February 8, 2025
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia siap mengevakuasi hingga 1.000 warga Gaza, Palestina, khususnya korban luka. Evakuasi itu sebagai bagian dari sikap kemanusiaan Indonesia terhadap krisis berkepanjangan di wilayah tersebut.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara terbuka menyatakan penolakan terhadap usulan tersebut. Rencana itu dinilai tidak tepat sasaran dan berpotensi menimbulkan berbagai persoalan baru.
"Saya tidak setuju evakuasi (1.000) warga Gaza ke Indonesia karena masalahnya bukan warga Gaza, tapi karena Israel yang menyerang dan tak patuh perjanjian," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, dikutip dari MUIDigital, Jumat (11/4/2025).
Penolakan yang sama juga dikeluarkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menilai pengambilan sikap ini sebagai langkah blunder Prabowo.
“Saya mengatakan Pak Prabowo blunder, menurut saya itu tidak tepat,” kata Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), dikutip dari nuonline, Jumat (11/4/2025).
Menlu RI Sugiono menegaskan rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia belum final dan masih dalam tahap konsultasi dengan berbagai pihak. Pemerintah juga menyiapkan opsi lain bila evakuasi tidak disetujui, sambil menekankan bahwa evakuasi bukan relokasi permanen.… pic.twitter.com/CIrpdYcWNk
— Faktacom (@Faktacom_) April 11, 2025
Menanggapi polemik itu, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, memastikan evakuasi warga Gaza ke Indonesia bukanlah relokasi permanen. Selain itu, rencana tersebut belumlah final.
Hal itu dikatakan Sugiono di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025), saat mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke negara tersebut.
“Untuk merelokasikan tidak, tidak sama sekali, jangan diartikan jika relokasi tersebut kita ingin memindahakan warga Gaza ke Indonesia, justru kami ingin menyampaikan rasa kepeduliaan dan kemanusiaan,” ujar Sugiono.














