Bunuh Nakes dan Wartawan, Israel Sudah di Luar Batas

Ratusan orang, terutama tenaga kesehatan, menggelar aksi bela Palestina di depan Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (7/4/2025). Fakta.com/Hanun Rifda
FAKTA.COM, Jakarta - Ratusan orang yang terdiri dari dokter dan tenaga Kesehatan melakukan unjuk rasa aksi bela Palestina di Jalan Thamrin, dekat Gedung Pelataran Sarinah Jakarta, Senin (7/4/2025). Mereka mengecam Israel yang terus menyerang Gaza, Palestina, sehingga lebih dari 50 ribu warga Palestina wafat.
Selain itu, aksi juga digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap para tenaga kesehatan dan relawan kemanusiaan yang menjadi korban serangan Israel di Gaza. Aksi itu diberi tajuk "Protect Them: Lindungi Tenaga Kesehatan dan Relawan Kemanusiaan di Gaza."
Aksi digelar dengan orasi dan konvoi ambulans dari Patung Kuda menuju Bundaran HI. Para peserta terdiri dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kementerian Kesehatan RI, MER-C, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), serta masyarakat umum.
@faktacom Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) resmi mengeluarkan fatwa jihad melawan Israel, Minggu (6/4/2025), akibat kehancuran Jalur Gaza. Fatwa yang disampaikan Sekjen IUMS, Ali Al Qaradaghi, memuat 15 poin, termasuk perlawanan militer, boikot ekonomi, hingga tekanan politik terhadap Donald Trump. Umat Islam juga diminta menyalurkan bantuan ke Gaza serta memperbanyak doa dan Qunut dalam salat. #FatwaJihad #IUMS ♬ original sound - Faktacom
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, yang ikut dalam aksi tersebut, mengatakan tindakan Israel mesti dikutuk dan tak mampu ditoleransi lagi dalam bentuk apapun.
“Kita harus mengecam adanya tindakan yang dilakukan masayarakat Zionis terhadap rakyat Palestina, ribuan warga telah habis terbunuh oleh kebiadaban yang dilakukan oleh Israel, sudah saatnya kita bersuara dan melakukan aksi bela Palestina,” ujar Piprim.
Apalagi, kata Ketua IDAI, serangan Israel tidak pandang bulu dan banyak menelan korban jiwa terutama anak-anak, perempuan, hingga tenaga medis yang banyak ikut berguguran.
"Bagaimana mungkin seorang tenaga kesehatan yang seharusnya dilindungi untuk menyelamatkan korban terluka ini malah justru menjadi korban yang dibunuh dan terluka, ini harus menjadi perhatian," kata Piprim.
Ketua IDAI Piprim Aksi Bela Palestina
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, dalam aksi bela Palestina di Jakarta, Senin (7/4/2025). Fakta.com/Hanun Rifda
Menurutnya, dengan banyaknya nakes dan wartawan yang tewas, serangan Israel sudah di luar batas perang. Padahal, nakes dan wartawan seharusnya menjadi kelompok yang dilindungi dalam perang apapun.
"Tapi ini menjadi korban, yang ditembak dengan jarak dekat. Maka dari itu, aksi ini mengajak seluruh pemimpin dunia untuk menghentikan kebiadaban ini," tambah Piprim.
Bukan cuma mengajak pemimpin dunia, Piprim juga mengajak warga sipil di berbagai dunia, terutama di Indonesia, untuk ikut membantu Gaza dengan minimal dua cara, ikut berdonasi dalam penyaluran bantuan di Gaza dan memboikot produk-produk yang perusahaan atau petingginya terafiliasi dengan Israel.
"Karena keuntungannya (produk terafiliasi Israel) digunakan mereka untuk membunuh anak-anak dan digunakan untuk genosida lebih lanjut," ujar Piprim.
Tak hanya Nakes, aksi juga dihadiri aktivis serta pemuka agama Budha Sangha Mahayan Indonesia yang ikut mengutuk serangan Zionis ke Palestina.
“Kita semua bersama-sama hadir disini untuk membela Palestina, kita semua peduli akan semua saudara-saudara kita di Palestina, maka hari ini bagaimana kita peduli bagaimana kekejian yang dilakukan Zionis terhadap masyarakat Palestina, kita sebagai ummat yang memiliki landasan ketuhanan yang maha Esa kita harus menyuarakan penghentian kekerasan ke Palestina,” ujar Kusalasasana Mahasthavira sebagai ketua umum SMI.














