Ulama Dunia Keluarkan Fatwa Jihad Lawan Israel

Foto: Anadolu via ANT
FAKTA.COM, Jakarta - Serangan Israel yang kembali menghancurkan Jalur Gaza mendapat respons keras dari ulama dunia. Apalagi, hingga saat ini, korban serangan Israel masih terus berjatuhan meski beberapa waktu lalu sempat ada gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Komite Ijtihad dan Fatwa Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) mengeluarkan fatwa tentang agresi yang sedang berlangsung terhadap Gaza dan pelanggaran gencatan senjata. Fatwa itu termaktub dalam tajuk 'Jihad melawan Israel.'
Fatwa itu disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Muslim Internasional, Ali Al Qaradaghi, dalam akun X miliknya dan dirilis dalam situs resmi IUMS yang diunggah Minggu, 6 April 2025.
لجنة الاجتهاد والفتوى بالاتحاد العالمي لعلماء المسلمين تصدر فتوى في نازلة استمرار العدوان على غزة ونقض الهدنة، أهم ما تضمنته ما يلي:
— د. علي القره داغي (@Ali_AlQaradaghi) April 4, 2025
1️⃣ وجوب الجهاد بالسلاح ضد الاحتلال في فلسطين على كل مسلم مستطيع في العالم الإسلامي.
2️⃣ وجوب التدخل العسكري الفوري من الدول العربية والإسلامية.…
Setidaknya, ada 15 poin penting yang disampaikan IUMS terkait Fatwa Jihad melawan Israel.
- Kewajiban jihad bersenjata melawan pendudukan di Palestina bagi setiap Muslim yang mampu di dunia Islam.
- Perlunya intervensi militer segera oleh negara-negara Arab dan Islam.
- Perlunya mengepung Zionis melalui darat, laut dan udara, termasuk jalur air, selat, dan seluruh wilayah udara di negara Arab dan Islam.
- Memberikan perlawanan secara militer, finansial, politik dan hukum merupakan kewajiban agama.
- Membentuk aliansi militer Islam untuk melindungi negara dan mencegah agresor merupakan kewajiban agama yang mendesak.
- Melarang normalisasi dengan musuh Zionis.
- Melarang pasokan minyak dan gas ke entitas Zionis.
- Meninjau perjanjian perdamaian yang disepakati beberapa negara Arab dengan entitas pendudukan.
- Perlunya jihad finansial untuk mendukung warga Gaza dan pembukaan cepat titik-titik penyeberangan.
- Menyerukan masyarakat Muslim di Amerika Serikat untuk menekan Trump dan pemerintahannya agar memenuhi janji kampanyenya menghentikan agresi dan membangun perdamaian.
- Boikot berkelanjutan terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung entitas Zionis maupun negara pendukung agresi Israel.
- Umat Islam harus menyediakan obat-obatan, makanan, pakaian, bahan bakar, dan sejenisnya untuk diberikan kepada warga Palestina di Gaza.
- Umat Islam wajib mengesampingkan perselisihan dan pertikaian di masa-masa sulit yang diderita Palestina.
- Umat Islam membaca Qunut dalam salat wajib dan sunah untuk memperbanyak doa bagi saudara-saudaranya di Gaza.
- Mendukung dan berterima kasih kepada negara, lembaga, masyarakat, dan individu yang mendukung rakyat Gaza, memberikan bantuan, dan menolak pengungsian maupun menolak proyek Zionis.
Paus Fransiskus tampil di depan publik untuk pertama kalinya setelah dirawat selama lima minggu di Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Minggu (23/3/2025). Di hadapan 3.000 orang, Paus menyerukan penghentian serangan Israel ke Gaza dan mendorong dilanjutkannya dialog gencatan senjata.… pic.twitter.com/xkk9Ip6yXW
— Faktacom (@Faktacom_) March 24, 2025
Ali al-Qaradaghi mengatakan pemerintah Arab dan Islam saat ini gagal untuk mendukung Palestina sehingga Jalur Gaza saat ini dalam keadaan porak poranda.
“Pemerintah Arab dan Islam gagal mendukung Gaza saat sedang dihancurkan, menurut hukum Islam, merupakan kejahatan yang teramat besar terutama terhadap saudara-saudara kita yang tertindas di Gaza,” ucap Qaradhaghi.
Pernyataannya pun didukung 14 ulama muslim terkemuka lainnya yang menyerukan kepada semua negara Muslim untuk meninjau perjanjian damai dengan Israel. (IUMS/X.com)














