Menlu UEA Temui Menlu Israel Bahas Kemungkinan Gencatan Senjata

Menlu UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, bertemu Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, di Abu Dhabi, Minggu (6/4/2025). Foto: x.com/OFMUAE
FAKTA.COM, Jakarta - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, bertemu Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, di Abu Dhabi, Minggu (6/4/2025).
Pertemuan dilakukan untuk membahas upaya memperbarui gencatan senjata di Jalur Gaza. Kedua menteri tersebut juga membahas pembebasan sandera yang ditahan Hamas.
"Sheikh Abdullah menekankan prioritas untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, serta pentingnya menghindari eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan tersebut," ujar pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri UAE yang dilansir dari Arab News, Senin (7/4).
Menlu UAE juga menyerukan agar bantuan kemanusiaan yang mendesak dapat mengalir ke Jalur Gaza secara aman, berkelanjutan, dan tanpa hambatan.
“Perlunya segera mendorong terciptanya prospek politik yang serius untuk memulai kembali perundingan demi mencapai perdamaian menyeluruh berdasarkan solusi dua negara,” tambah pernyataan tersebut.
Sheikh Abdullah menekankan pula mengenai pentingnya mengakhiri ekstremisme, meningkatnya ketegangan, dan kekerasan di kawasan.
Serangan Israel di Gaza saat Idulfitri 1446 H menewaskan puluhan warga, termasuk banyak anak-anak. Netanyahu menyatakan serangan ini bertujuan menekan Hamas agar meninggalkan Gaza dan membebaskan sandera.#GazaUnderAttack #IdulFitriBerdarah pic.twitter.com/ssxFVGAWOY
— Faktacom (@Faktacom_) April 1, 2025
UEA dan Israel menjalin hubungan pada tahun 2020 sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi AS. Namun, hanya ada sedikit kontak bilateral sejak dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober 2023, setelah serangan Hamas terhadap Israel.
Pertemuan itu terjadi saat Israel terus menghantam Gaza, menghancurkan rumah-rumah, dan membunuh lebih banyak warga sipil saat melanjutkan serangan militernya bulan lalu setelah mengabaikan gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat.
Pada malam 18 Maret lalu, Pasukan Pertahanan Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Pemimpin otoritas Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa serangan tersebut dilanjutkan karena Hamas menolak rencana Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan membebaskan para sandera.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan lebih dari 1.330 orang tewas sejak militer Israel melanjutkan serangan pada 18 Maret. Adapun jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak perang meletus kini mencapai 50.695, menurut kementerian itu. (Arab News/X.com)
عبدالله بن زايد يستقبل معالي جدعون ساعر وزير خارجية دولة إسرائيل، حيث جرى خلال اللقاء بحث العلاقات الثنائية بين 🇦🇪و🇮🇱، ومجمل التطورات الراهنة في المنطقة وتداعياتها، لاسيما الأزمة الإنسانية المتفاقمة في قطاع غزة. pic.twitter.com/52sHQUXOa2
— OFM (@OFMUAE) April 6, 2025