Trump Marah ke Putin, Siapkan Tarif 25-50% untuk Minyak Rusia

FOTO: Mikhail Metzel/TASS
FAKTA.COM, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sangat marah kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mengatakan ia kesal dengan pernyataan Putin yang mengkritik kredibilitas Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Untuk diketahui, Putin pada Jumat (28/3/2025) menyerukan pembentukan pemerintahan transisi di Ukraina. Pasalnya, Volodymyr Zelenskyy, yang masa jabatannya berakhir tahun lalu, tidak memiliki legitimasi untuk menandatangani perjanjian damai dengan Rusia.
"Di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan Amerika Serikat, bahkan dengan negara-negara Eropa, dan, tentu saja, dengan mitra dan teman-teman kita, kita dapat membahas kemungkinan pengenalan pemerintahan sementara di Ukraina," kata Putin dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada Jumat pagi.
Putin mengklaim bahwa setiap perjanjian yang ditandatangani dengan pemerintah Ukraina saat ini dapat ditentang oleh para penerusnya akibat legitimasi Zelenskyy yang menjadi Presiden tanpa Pilpres. Putin mengatakan pemilihan baru dapat diadakan di bawah pemerintahan eksternal.
"(Ukraina) menggelar pemilihan umum yang demokratis, untuk menegakkan pemerintahan yang layak yang dipercayai oleh rakyat, dan kemudian memulai negosiasi dengan mereka mengenai perjanjian damai," kata Putin.
@fakta_pangea Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kondisi kesehatan buruk dan akan segera meninggal, menurut wawancaranya dengan Eurovision News pada Rabu (26/3/2025). Rumor soal kesehatan Putin sudah beredar lama, mulai dari dugaan stroke, kanker, hingga Parkinson, meski belum ada konfirmasi resmi dari Rusia. Hingga kini, pemerintah Rusia belum memberikan pernyataan terkait kondisi kesehatan Presiden Putin. #Zelenskyy #Putin ♬ original sound - Fakta Pangea
Komentar itu membuat Trump sangat marah karena menilai komentar Putin kontraproduktif saat dirinya dan negaranya berusaha menjadi penengah gencatan senjata yang akan menghentikan pertumpahan darah di Ukraina.
"Jika Rusia dan saya tidak dapat membuat kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina, saya pikir itu adalah kesalahan Rusia," kata Trump, Minggu (30/1/2025).
Dia selanjutnya mengancam akan menjatuhkan sanksi pada sektor minyak Rusia jika dia merasa Kremlin tidak berkontribusi pada upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Ukraina.
"Tetapi jika saya pikir itu adalah kesalahan Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada minyak, pada semua minyak yang keluar dari Rusia," tambahnya.
Trump berpikir untuk menerapkan tarif sebesar 25 hingga 50 persen terhadap minyak Rusia. Tarif itu bisa dikenakan juga kepada negara lain yang membeli minyak dari Rusia.
"Itu berarti jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak dapat berbisnis di Amerika Serikat. Akan ada tarif sebenar 25 persen untuk semua minyak, tarif sebesar 25 hingga 50 poin untuk semua minyak," katanya lagi. (Anadolu/ANT/AP)