Kebakaran Hutan di Korea Selatan sudah Tewaskan 24 Orang

Kebakaran hutan dimulai di Sancheong, Korsel, Jumat (21/3/2025), menyebar ke Gyeongbuk, Uiseong, Andong, Cheongsong, dan Yeongyang. Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan di Korea Selatan belum juga reda. Setidaknya, 24 orang tewas akibat kebakaran yang sudah melalap 17 ribu hektare lahan di wilayah tenggara Korsel itu.
Otoritas Seoul menyebutkan, sebagian besar korban meninggal berusia 60 hingga 70 tahun. Selain korban wafat, insiden kebakaran itu juga membuat 26 orang terluka, dengan 12 orang dalam kondisi kritis. Lebih dari 23.000 orang terpaksa mengungsi.
Catatan pemerintah Korsel menyebutkan kebakaran dimulai di daerah Sancheong, Jumat (21/3/2025). Didorong oleh angin kencang dan kering, kebakaran menyebar ke daerah tetangga yakni Gyeongbuk, Uiseong, Andong, Cheongsong, dan Yeongyang.
Ribuan petugas pemadam kebakaran dan sekitar 5.000 personel militer telah dikerahkan untuk memadamkan api. Bahkan, helikopter milik militer AS yang ditempatkan di Korea dikerahkan untuk membantu menjinakkan api.
Pada Selasa, badan pemadam kebakaran nasional Korsel menaikkan status bencana ke tingkat tanggap darurat tertinggi. Pada Rabu, sebuah helikopter pemadam kebakaran jatuh di pegunungan Uiseong, menewaskan pilotnya. Para pejabat sedang menyelidiki penyebabnya.
Di kota Uiseong, kebakaran tersebut menghancurkan kuil Gounsa, salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut yang dibangun pada 618 Masehi atau berumur 1.300 tahun.
Seorang biksu berusia 68 tahun mengaku merasa hancur setelah mendengar kuil Gounsa ludes dilalap si jago merah. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan fungsi kuil," katanya.
Selain itu, pemerintah juga mengatakan, sebuah bangunan arsitektur Buddha yang dianggap sebagai harta nasional dari Dinasti Joseon (1392-1910 Masehi) juga habis terbakar.
@fakta_pangea Kebakaran hutan besar melanda Sancheong, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan sejak Jumat (21/3/2025), mengakibatkan 4 orang tewas dan 6 luka-luka, serta menghanguskan lebih dari 3.000 hektare hutan dan 39 rumah. Sedikitnya 1.500 warga telah dievakuasi, sementara angin kencang mempercepat penyebaran api. Pemerintah Korea Selatan mengerahkan hampir 5.000 petugas dan 99 helikopter, serta menetapkan peringatan Level 3 untuk penanganan darurat. #KebakaranKoreaSelatan #SancheongWildfire ♬ original sound - Fakta Pangea
Sampai saat ini, kebakaran tersebut menjadi kebakaran terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan, dalam skala luas wilayah. Padahal, kebakaran hutan relatif jarang terjadi di Korea Selatan.
Presiden sementara Korea Selatan, Han Duck-soo, mengatakan angin kencang masih menghambat upaya pemadaman kebakaran dan penyelamatan. "Kami sangat berharap hujan hari ini atau besok untuk membantu memadamkan api," kata Han dalam sebuah pernyataan, Rabu (26/3).
Badan Meteorologi Korsel menyebutkan tidak ada hujan yang diperkirakan turun di wilayah tersebut pada Rabu, dan hanya sedikit yang diperkirakan turun pada Kamis yakni sekitar 5-10 milimeter.
Sejak awal Maret, Korea Selatan mengalami kondisi yang lebih kering dari biasanya dengan curah hujan yang lebih sedikit dari rata-rata. Setidaknya, telah terjadi 244 kebakaran hutan selama setahun terakhir, dengan 2,4 kali lebih banyak dari periode yang sama sebelumnya.
Menurut Han, krisis kebakaran ini belum pernah terjadi sebelumnya. "(Insiden ini) menulis ulang catatan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara kita", kata Han Duck-soo.
Pemerintah berjanji untuk memperkuat penegakan hukum terhadap pembakaran ilegal, yang diduga menjadi salah satu penyebab utama kebakaran hutan. Han pun siap menindak tegas kecerobohan individu. (BBC/Kyodo/Arirang)