Kanada Lapor WTO, China: Kanada Ganggu Perdagangan

Ilustrasi
FAKTA.COM, Jakarta - China menegaskan pemberlakuan tarif tinggi untuk produk Kanada merupakan balasan yang setimpal. Tarif itu, kata pemerintah China, didasarkan pada alasan kuat untuk diterapkan.
Pemerintah China menyatakan tarif tambahan terhadap produk-produk pertanian Kanada didasarkan pada alasan yang kuat. Sebab, Kanada memberlakukan tarif bea masuk 100 persen terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok mulai 1 Oktober 2024
.Bukan cuma itu, Ottawa juga menerapkan tarif sebesar 25 persen atas impor produk baja dan aluminium dari Tiongkok, yang mulai berlaku sejak 15 Oktober.
Pernyataan itu dikeluarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, untuk menanggapi gugatan Kanada ke WTO terhadap keputusan China tersebut.
"Saya ingin sampaikan bahwa, tanpa menghiraukan permintaan China yang berulang kali, Kanada bersikeras mengambil tindakan pembatasan yang diskriminatif terhadap beberapa impor China; hal ini secara serius melanggar aturan WTO," kata Guo Jiakun pada konferensi pers di Beijing pada Selasa (25/3).
China membalas kebijakan tarif Kanada dengan menerapkan bea masuk 100% untuk beberapa produk pertanian Kanada dan 25% untuk produk ikan serta daging babi. #PerangDagang #ChinaVsKanada pic.twitter.com/e5ZZv7KKJQ
— Faktacom (@Faktacom_) March 10, 2025
Sebelumnya, pada 24 Maret, WTO mengumumkan bahwa Kanada mengajukan konsultasi sengketa terkait keputusan China untuk mengenakan tarif masuk tambahan terhadap produk-produk pertanian dan perikanan tertentu dari Kanada.
Namun, Tiongkok bersikeras bahwa penambahan tarif masuk dilakukan sebagai tindakan balasan karena Kanada. Jika tak mau dikenai tarif tambahan, China mendesak Kanada mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kesalahannya.
"Tindakan Kanada mengganggu tatanan perdagangan normal, dan sangat merugikan hak dan kepentingan China yang sah," kata Guo Jiakun. "Tindakan balasan yang diambil China sepenuhnya diperlukan, dapat dibenarkan, masuk akal, dan sah."
Awal bulan ini atau Sabtu (8/3/2025), Tiongkok memang mengumumkan tarif bea masuk 100 persen untuk beberapa produk pertanian Kanada. Pemberlakukan tarif 100 persen ini akan dikenakan pada minyak lobak, bungkil minyak, dan kacang polong Kanada.
Selain itu, China juga akan mengenakan tarif 25 persen pada produk ikan dan daging babi yang berasal dari Kanada. Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara Tiongkok mengatakan kedua tarif itu mulai berlaku 20 Maret.
Kanada panik lantaran China telah lama menjadi salah satu konsumen terbesar produk-produk tersebut. Apalagi, Kanada merupakan salah satu produsen terbesar kanola, yang minyaknya dipakai sebagai minyak goreng, pakan ternak, dan bahan bakar biodiesel. (ANT)














