China Janji Makin Terbuka untuk Investasi Asing

PM China, Li Qiang, saat membuka CDF 2025 di Beijing, Minggu (23/3/2025). Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Pemerintah Tiongkok menggelar acara tahunan Forum Pembangunan Tiongkok (CDF) 2025 di Beijing, dimulai pada Minggu (23/3/2025). Acara dua hari itu mempertemukan lebih dari 80 eksekutif senior dan pemimpin bisnis dari perusahaan multinasional terkemuka.
Nama-nama besar global seperti Apple, Siemens, BMW, hingga Mercedes-Benz hadir di acara tersebut. Bahkan, perusahaan-perusahaan AS menjadi kelompok terbesar yang hadir, sekitar 27 perusahaan.
Tahun ini juga menandai rekor baru untuk jumlah perusahaan multinasional yang memulai debutnya di forum tersebut, dengan 17 perusahaan mengirimkan perwakilan untuk pertama kalinya. Perusahaan-perusahaan multinasional yang berpartisipasi mencakup berbagai industri seperti keuangan, asuransi, perawatan kesehatan, hingga energi.
Dalam pidato pembukaan, Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, menekankan bahwa perusahaan-perusahaan asing dan dana perusahaan investasi luar yang mendanai perusahaan China adalah kontributor yang sangat diperlukan bagi pembangunan Tiongkok.
Ia pun berjanji meluncurkan lebih banyak lagi langkah untuk membantu perusahaan-perusahaan asing berintegrasi ke pasar Tiongkok.
Pernyataan Li digaungkan oleh Han Wenxiu, Wakil Direktur Kantor Komisi Pusat Urusan Keuangan dan Ekonomi. Ia menegaskan komitmen China untuk membuka lebih lebar lagi kolaborasi global.
Sementara itu, CEO asing juga menyatakan keyakinan dan tekad mereka untuk memperluas investasi di Tiongkok.
Roland Busch, presiden dan CEO Siemens AG dan wakil ketua CDF 2025, menyoroti dedikasi Tiongkok untuk mempromosikan keterbukaan ekonominya dan membina lingkungan pasar yang kompetitif dan adil.
Ia berjanji bahwa Siemens akan terus mendukung pembangunan Tiongkok melalui investasi berkelanjutan, sebagaimana keyakinannya bahwa hal ini juga dianut oleh perusahaan multinasional di seluruh dunia.
Lu Haiqing, wakil presiden global IHG Hotels & Resorts, percaya bahwa berinvestasi di Tiongkok bukanlah pilihan, tetapi keharusan. "Jika Anda ingin sukses, Anda harus membangun kehadiran di Tiongkok," kata Lu dalam wawancara dengan CGTN.
Martin Sorrell, ketua eksekutif S4Capital, mengatakan aspek terpenting dalam membangun kehadiran di Tiongkok adalah investasi, sembari menekankan perlunya perluasan lebih lanjut.
Dengan tema "Memanfaatkan Momentum Pembangunan untuk Pertumbuhan Ekonomi Global yang Stabil," forum ini menampilkan 12 simposium dan beberapa sesi tertutup. Topik-topik yang dibahas di antaranya meningkatkan konsumsi, mengembangkan kekuatan produksi baru yang berkualitas, dan pengembangan AI yang inklusif. (CGTN/Xinhua)