Eropa Tolak Permintaan Putin Setop Bantuan Militer ke Ukraina

Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Foto: Atlantic Council
FAKTA.COM, Jakarta - Uni Eropa menolak permintaan Presiden Rusia Vladmir Putin untuk menghentikan bantuan militer terhadap Ukraina sepenuhnya. Para pemimpin Eropa sepakat untuk tetap mengirimkan senjata dan amunisi untuk membantu Ukraina menghadapi invasi Rusia.
“Uni Eropa percaya akan adanya perdamaian melalui kekuatan. Oleh karenaya, Ukraina harus memiliki sistem pertahanan yang kuat untuk menjaga keamanan negaranya,” kutipan resmi Uni Eropa dalam situs webnya yang dipantau Minggu (23/3/2025).
Presiden Dewan Eropa Antonio Costa menegaskan Uni Eropa akan tetap meminta negara-negara anggotanya untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina untuk menghadapi serangan Rusia dengan lebih efektif. “Kami akan terus mendukung Ukraina agar Ukraina mampu menghadapi serangan Rusia dengan lebih efektif,” ujar Costa.
Sayangnya, hingga saat ini Hungaria masih menjadi penghalang. Dari 27 negara anggota Uni Eropa, hanya Hungaria yang menolak untuk menandatangani adanya keputusan tersebut.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, justru semakin sering mengecam kebijakan Uni Eropa terkait Ukraina, dalam beberapa pekan terakhir. Ia menganggap bahwa kebijakan bantuan militer ke Ukraina sudah tidak lagi relevan. Apalagi, Amerika Serikat pun sudah menarik pasukan dan bantuan militernya.
“Sangat disayangkan tekanan tak hanya dibutuhkan terhadap Rusia tapi juga dalam Eropa sendiri ketika satu negara menghalangi keputusan penting bagi seluruh Eropa. Itu sama sekali tak mencerminkan adanya semangat Eropa,” ujar Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyindir Hungaria dalam satu kesempatan.
Sebelumnya, Vladimir Putin meminta bantuan militer ke Ukraina dihentikan sepenuhnya sebagai syarat negosiasi gencatan senjata. Menurut Kremlin, Putin menegaskan bahwa penghentian penuh bantuan militer dan pembagian informasi intelijen asing kepada Kyiv harus menjadi syarat utama penghentian konflik untuk mencapai solusi politik dan diplomatik kedua negara.
Permintaan itu Putin sampaikan Ketika berbicara dengan Presiden AS, Donald Trump, melalui telepon awak pekan lalu. Tapi, saat itu, Trump dikabarkan menolak permintaan Putin. (Euronews/Politico)














