Houthi Klaim Serang Lagi Kapal Induk AS, tapi Gagal?

Kapal Induk Harry S. Truman. Foto: Wikipedia
FAKTA.COM, Jakarta - Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah melancarkan serangan ketiga terhadap kapal induk AS Harry Truman di Laut Merah dalam 48 jam terakhir. Hal itu diungkapkan juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, Selasa (18/3/2025).
"Sebagai tanggapan atas agresi brutal terhadap negara kami, pasukan bersenjata Yaman menyerang kapal induk AS Harry Truman di Laut Merah bagian utara untuk ketiga kali, dengan mengerahkan dua rudal jelajah dan dua pesawat tanpa awak. Kapal AS tersebut diserang dengan satu rudal dan empat drone," kata Saree di platform X.
Kelompok Houthi mengeklaim bahwa serangan sebelumnya telah memaksa kapal induk AS mundur ke bagian terjauh di Laut Merah.
Namun, Letnan Jenderal Angkatan Udara AS, Alexus Grynkewich, sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa klaim Houthi itu sulit dikofirmasi. Pasalnya, serangan yang diklaim Houthi itu meleset lebih dari 100 mil (160 kilometer) dari kapal induk AS itu.
Pejabat pertahanan AS lainnya mengatakan bahwa kelompok Houthi terus menyebarkan kebohongan dan disinformasi. "(Houthi) terkenal dengan klaim palsu yang mengecilkan hasil serangan kami sambil membesar-besarkan keberhasilan serangan mereka," katanya.
Sementara itu, Dewan Politik Houthi mengecam dilanjutkannya kembali serangan udara Israel di Jalur Gaza, seraya mengatakan bahwa rakyat Yaman tidak akan berhenti mendukung rakyat Palestina.
@faktacom Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Yaman sejak 15 Maret 2025, menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai 98 lainnya. Serangan ini menghantam berbagai titik strategis kelompok Houthi di Sanaa, Al Jaouf, Hudaydah, dan wilayah lainnya. AS mengklaim serangan ini sebagai respons terhadap aksi Houthi yang menyerang kapal-kapal perdagangan di Laut Merah. Presiden AS mengakui telah memerintahkan serangan tersebut, dengan menyebut Houthi mendapat dukungan dari Iran. #KonflikYaman #SeranganAS ♬ original sound - Faktacom
Untuk diketahui, serangan Houthi terhadap kapal induk AS dilakukan untuk membalas serangan AS yang meluluh-lantakkan sejumlah titik di Yaman, sejak Sabtu (15/3/2025). Serangan AS bahkan dikomandoi langsung Presiden Donald Trump dari Washington.
Akibat serangan itu, BBC melaporkan sedikitnya 53 orang tewas dan 98 orang terluka di Yaman.
Pemimpin gerakan Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan akan membalas AS jika terus melancarkan serangan terhadap Yaman. Ia mengaku akan menggunakan banyak opsi untuk menyerang AS.
Al-Houthi mengeluarkan peringatan itu pada Minggu (16/3/2025) malam waktu setempat, beberapa jam setelah tentara Yaman mengatakan telah menargetkan USS Harry S. Truman dan kapal perang pengawalnya dengan 18 rudal balistik dan rudal jelajah serta satu drone. Ini adalah serangan balasan pertama Houthi.
Abdul Malik al-Houthi mengatakan serangan AS terhadap Yaman bertujuan untuk mendukung Israel. Ia pun sesumbar bahwa Washington akan gagal mencapai tujuan menekan Yaman agar tidak mendukung perlawanan Hamas di Gaza.
Menurut al-Houthi, selain kapal induk dan kapal perangnya, Yaman akan membalas serangan AS dengan memblokir pelayaran 'kapal musuh.'
Untuk diketahui, dalam setahun terakhir, Houthi menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone. Serangan Houthi yang diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina itu menyebabkan gangguan perdagangan global.
Kelompok tersebut menghentikan serangan ketika gencatan senjata antara Hamas-Israel di Gaza diberlakukan pada Januari. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir seluruh bantuan ke Gaza pada 2 Maret. (Sputnik/Anadolu/BBC/ANT)