Ancaman Tarif 200 Persen Trump Picu Kepanikan Prancis

Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Industri sampanye Prancis menghadapi tantangan berat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Kamis (13/3/2025), mengancam akan mengenakan tarif hingga 200 persen untuk produk alkohol Uni Eropa. Ancaman itu akan berlaku jika Uni Eropa tidak mencabut tarif 50 persen terhadap wiski AS.
Ancaman Trump itu menimbulkan kepanikan bagi pekerja sektor sampanye di Prancis. Jika tarif itu diberlakukan Trump, penjualan sampanye Prancis semakin sulit.
Beban itu bisa makin memberatkan setelah penjualan sampanye Prancis turun sebesar 8 persen di dalam negeri dalam dua tahun terakhir karena inflasi.
Fakta lainnya, selama ini AS merupakan konsumen terbanyak sampanye dan anggur Prancis. Setidaknya, pada 2024, Prancis mengekspor 25 juta botol sampanye dan anggur ke AS dengan total nilai perdagangan mencapai 3,8 miliar Euro.
Perang dagang antara AS dan Uni Eropa semakin memanas setelah Trump mengancam tarif 200% pada minuman beralkohol Eropa. Ini adalah respons atas tarif tinggi Uni Eropa terhadap wiski AS. #PerangDagang #Trump pic.twitter.com/33P847yoYi
— Faktacom (@Faktacom_) March 15, 2025
Pemilik toko sampanye di Paris, Agnes Baracco, pun mengamini adaya penurunan penjualan sampanye, beberapa tahun terakhir. Ia menduga penurunan penjualan sampenye terjadi seiring menurunnya pula daya beli warga Prancis.
“Saya menjual sampanye, tapi dalam dua tahun terakhir harganya mulai naik dan seluruh pelanggan pun akhirnya mulai beralih,” ujar Baracco kepada Euronews.
Ia mengatakan bahwa pelanggan kini lebih memilih minuman lain seperti anggur sparkling Vouvray yang dijual sekitar 10 Euro. Kini, produk tersebut menjadi yang terlaris karena relatif murah.
Ancaman Trump mendapat tanggapan keras Menteri Perdagangan Prancis, Laurent Saint-Martin. Dia mengungkapkan bahwa negaranya akan melawan balik dan tidak akan menyerah pada ancaman yang dilakukan Trump.
“Kami tidak akan menyerah pada ancaman ini dan akan selalu melindungi industri kami,” ujarnya yang disebutkan di sebuah unggahan X miliknya, Kamis (13/3). (Euronews)














