Houthi Yaman Siap Balas AS dengan Berbagai Opsi Serangan

Pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengancam akan membalas serangan AS ke Yaman, Minggu (16/3/2025). Foto: Istimewa
FAKTA.COM, Jakarta - Pemimpin gerakan Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, memperingatkan akan membalas Amerika Serikat (AS) jika terus melancarkan serangan terhadap Yaman. Ia mengaku akan menggunakan banyak opsi untuk menyerang AS.
Al-Houthi mengeluarkan peringatan itu pada Minggu (16/3/2025) malam waktu setempat, beberapa jam setelah tentara Yaman mengatakan telah menargetkan USS Harry S. Truman dan kapal perang pengawalnya dengan 18 rudal balistik dan rudal jelajah serta satu drone.
"Kami akan menggunakan lebih banyak opsi jika agresi AS terus berlanjut," ujar al-Houthi sebagaimana dilaporkan situs berita Yaman.
Penargetan kapal induk AS tersebut merupakan balasan atas puluhan serangan udara yang diluncurkan AS sehari sebelumnya di beberapa lokasi di Yaman.
⚡️🇾🇪🇺🇸BREAKING: Yemen’s Ansarallah (Houthi) leader Abdul-Malik Al-Houthi announced a ban on U.S. ships in the Red Sea and the targeting of U.S warships.
— Suppressed News. (@SuppressedNws) March 16, 2025
‘We will face escalation with escalation, we targeted the USS Truman with missiles and drones as response to the American… pic.twitter.com/1stkTpA99Z
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, juga mengumumkan bahwa pasukannya telah melancarkan operasi balasan menargetkan kapal induk militer AS, USS Harry S. Truman, dan kapal-kapal pengawalnya di Laut Merah bagian utara. Serangan itu dilakukan menggunakan 18 rudal balistik dan jelajah serta pesawat nirawak (drone).
AS melancarkan serangan ke Yaman dengan dikomandoi langsung Presiden Donald Trump, sejak Sabtu (15/3/2025). Akibat serangan itu, BBC melaporkan sedikitnya 53 orang tewas dan 98 orang terluka di Yaman.
Padahal, sehari sebelumnya, Yaman berjanji akan menyetop pelayaran kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Laut Arab. Namun, Houthi memiliki pengecualian bahwa serangan terhadap kapal akan dilakukan lagi jika Israel membuka blokade Gaza yang berlaku sejak 2 Maret.
@faktacom Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Yaman sejak 15 Maret 2025, menewaskan sedikitnya 53 orang dan melukai 98 lainnya. Serangan ini menghantam berbagai titik strategis kelompok Houthi di Sanaa, Al Jaouf, Hudaydah, dan wilayah lainnya. AS mengklaim serangan ini sebagai respons terhadap aksi Houthi yang menyerang kapal-kapal perdagangan di Laut Merah. Presiden AS mengakui telah memerintahkan serangan tersebut, dengan menyebut Houthi mendapat dukungan dari Iran. #KonflikYaman #SeranganAS ♬ original sound - Faktacom
Abdul Malik al-Houthi mengatakan serangan AS terhadap Yaman bertujuan untuk mendukung Israel. Ia pun sesumbar bahwa Washington akan gagal mencapai tujuan menekan Yaman agar tidak mendukung perlawanan Hamas di Gaza.
Menurut al-Houthi, selain kapal induk dan kapal perangnya, Yaman akan membalas serangan AS dengan memblokir pelayaran 'kapal musuh.'
Untuk diketahui, dalam setahun terakhir, Houthi menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah menggunakan rudal dan drone. Serangan Houthi yang diklaim sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina itu menyebabkan gangguan perdagangan global.
Kelompok tersebut menghentikan serangan ketika gencatan senjata antara Hamas-Israel di Gaza diberlakukan pada Januari. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir seluruh bantuan ke Gaza pada 2 Maret. (Anadolu/BBC/ANT)














