Fakta.com
    !
FOCUS
FOCUS
Fakta.com
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Fakta
Politik
Politik
Update
Update
Hukum
Hukum
Daerah
Daerah
Ekonomi
Ekonomi
Pangea
Pangea
Teknologi
Teknologi
Humaniora
Humaniora
Memoar
Memoar
Data
Data
Infografik
Infografik
Tematik
Tematik
Program
Program
Survey
Survey
Flash Video
Chicken Skin
Paradox
Roots
Ytta
Spotlight
  • ●

    Tentang Kami
  • ●

    Redaksi
  • ●

    Pedoman Media Siber
  • ●

    Kode Etik Jurnalistik
  • ●

    Terms of Service
  • ●

    Disclaimer
  • ●

    Kerjasama
  • ●

    Bergabung di Fakta?
Interactive
Games
Video
Log In
ads
ads
  1. Home
  2. pangea
  3. PM Li Qiang: Taiwan Bagian dar...

PM Li Qiang: Taiwan Bagian dari China

GuideToTaipei

GuideToTaipei

Google News Image

FAKTA.COM, Jakarta - Perdana Menteri China, Li Qiang, menegaskan bahwa Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok. Hal itu dikatakannya saat menyampaikan Laporan Kerja Pemerintah tahun 2024 dalam Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Balai Agung Rakyat, Beijing, Rabu (5/3/2025).

"Kami akan melaksanakan kebijakan Partai secara keseluruhan dalam era baru dalam menyelesaikan masalah Taiwan. Kami akan tetap berkomitmen pada prinsip 'Satu China'," kata PM Li Qiang dalam pembukaan NPC.

Menurutnya prinsip 'Satu China' sesuai Kesepakatan pada 1992. China pun tegas menentang kegiatan 'separatisme' dan campur tangan eksternal yang bertujuan untuk kemerdekaan Taiwan.

Baca Juga: Filipina Gelar Latihan Militer Besar-besaran, Demi Halau China?

China disebut akan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kebijakan untuk mendorong pertukaran budaya dan kerja sama ekonomi di Selat Taiwan serta memajukan pembangunan lintas Selat yang terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat China di kedua sisi.

"Kami akan dengan tegas mendorong tujuan penyatuan kembali China dan bekerja sama dengan sesama warga China di Taiwan untuk mewujudkan tujuan mulia bangsa," ungkap PM Li.

Selain itu, PM Li mengatakan anggaran pertahanan China Pada 2025 akan meningkat 7,2 persen menjadi 1,78 triliun yuan atau sekitar Rp4,05 kuadriliun.

"Kami akan meningkatkan pelatihan militer dan kesiapan tempur, mempercepat pengembangan kemampuan tempur baru, dan membangun kerangka militer modern dengan karakteristik China sehingga dapat dengan kuat menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China," ungkap PM Li.

Baca Juga: Indonesia Punya Fondasi Kuat di Tengah Perseteruan AS dan China

Pemerintahan di setiap tingkatan, ungkap PM Li, akan memberikan dukungan yang kuat untuk pengembangan pertahanan nasional dan angkatan bersenjata dan menyempurnakan mekanisme untuk memperkuat dukungan timbal balik antara sektor sipil dan militer.

Sekadar informasi, sidang NPC (National People's Congress) merupakan bagian dari rangkaian sidang parlemen "Dua Sesi" selama 4-11 Maret 2025. Sidang bertujuan mengkaji laporan kerja pemerintah pusat 2024 dan menetapkan rencana kerja pemerintah China pada 2025. (ANT)

Bagikan:
chinaChina-TaiwanPM China Li Qiangtiongkok
ADS

Update News

Trending