Pakar Khawatir Panas Ekstrem Bisa Bahayakan Atlet Olimpiade Paris 2024

Ilustrasi

FAKTA.COM, Jakarta – Olimpiade Paris 2024 tak lama lagi akan digelar. Namun, para pakar khawatir suhu panas yang ekstrem datang bertepatan ajang olahraga internasional itu.

Dikutip dari Science Alert, Minggu (21/7/2024), sebuah laporan baru menyebutkan sejak terakhir kali Paris jadi tuan rumah Olimpiade, suhu rata-rata naik 1,8 derajat Celsius. Tercatat terjadi 50 gelombang panas pada 1947-2023.

Misalnya, pada 2023, gelombang panas ekstrem menewaskan lebih dari 14 ribu orang di Prancis. Nah, risiko musim panas pada tahun ini kemungkinan 10 kali lebih parah daripada 2023. Diperkirakan risiko kematian di Paris bisa naik 70%.

Hampir 5 Miliar Orang Terdampak Panas Ekstrem, Indonesia Juga Ikut Kena

"Fakta bahwa Olimpiade akan berlangsung selama puncak musim panas adalah ancaman sesuatu yang nyata," ujar British Association for Sustainable Sport dan grup advokasi iklim, FrontRunners.

Ahli fisiologi Mike Tipton dan Jo Corbett darl Extreme Environments Laboratory di University of Portsmouth, Inggris, memperingatkan bahwa panas bisa mengakibatkan atlet mengalami gangguan kesehatan dan yang terburuk bisa mengakibatkan kematian.

Menurut Tipton dan Corbet, kondisi panas akan mempersulit atlet untuk menyesuaikan suhu tubuh. Itu akan mengganggu kinerja fisik, terutama terpapar panas lebih lama.

Gunakan Wet Bulb Globe Temperature (WBGT)

Cara yang paling banyak digunakan untuk mengukur pengalaman ketahanan tubuh terhadap lingkungan panas adalah menggunakan wet bulb globe temperature (WBGT). WBGT akan menggambarkan kondisi yang akan dihadapi atlet secara spesifik.

Suhu Panas Ekstrem Buat Pertanian Thailand Rontok

WBGT memperhitungkan kelembapan udara menggunakan termometer dengan sumbu basah di atas bohlam, pergerakan udara, dan panas matahari.

Sebuah studi pada 2022 menemukan bahwa WBGT maksimum yang bisa ditoleransi manusia muda yang sehat adalah 31 derajat Celsius. Tingkat panas dan kelembapan yang tinggi akan meningkatkan risiko terbakar sinar matahari, kelelahan, bahkan pingsan akibat sengatan panas.

Otoritas Prancis menetapkan Batasan WBGT untuk kompetisi olahraga untuk mengurangi risiko atlet terpapar panas. Misalnya, pada tenis, WBGT yang ditetapkan adalah jika suhu mencapai 30,1 derajat Celsius, panitia akan memberikan waktu istirahat selama 10 menit. Namun, jika melebihi 32,2 derajat Celsius, panitia akan menunda pertandingan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//