Juventus dan Allegri Berpisah, Jalan Bagi Thiago Motta Jadi Allenatore?

Massimiliano Allegri saat memimpin sesi latihan Juventus. Foto: X.com/@juventusfc

FAKTA.COM, Jakarta - Juventus dan Massimiliano Allegri akhirnya capai kesepakatan bersama untuk berpisah. Kesepakatan bersama ini diumumkan Juventus di saluran media sosialnya.

“Juventus Football Club dan Massimiliano Allegri dapat mengonfirmasi telah mencapai kesepakatan bersama untuk memutus kontrak pada akhir musim ini,” demikian pernyataan klub di akun X resmi Juventus.

“Klub ingin berterima kasih kepada Allegri untuk semua pencapaian di bidang olahraga yang telah ia pimpin selama bertahun-tahun, dan mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” tambahnya.

Massimiliano Allegri sebetulnya sudah dipecat pada 17 Mei 2024.  Sejumlah pemain pun sudah mengunggah ucapan perpisahan dengan Sang allenatore, salah satunya Adrien Rabiot. Namun, pemecatan itu berbuntut panjang dengan adanya aduan hukum pihak Allegri.

Allegri dipecat pada 17 Mei setelah ia meluapkan kemarahannya pada final Coppa Italia antara Juventus melawan Atalanta, dua hari sebelumnya.

Allegri mengamuk dan menuding sana-sini meskipun Juventus memenangi laga dan merebut gelar Coppa Italia 2023/2024.

Saat itu, Allegri mengucapkan kata-kata kurang pantas terhadap ofisial pertandingan. Tingkah laku Allegri membuat otoritas disiplin Federasi Sepak bola Italia (FIGC) melakukan investigasi.

Tak hanya itu, Allegri juga bertengkar dengan Direktur Olahraga Juventus, Cristiano Giuntoli, saat merayakan kemenangan usai pertandingan. Terlebih, Juventus menyelesaikan musim 2024/2024 dengan menduduki posisi ketiga di klasemen akhir.

Kelakuan negatif dan hasil yang kurang memuaskan itulah yang membuat Juventus menyerah dengan Allegri dan mengambil opsi untuk memecatnya.

Thiago Motta (baju putih-merah) bersama Spaletti (jaket hitam). Foto: X.com/@BolognaFC1909en

Kesepakatan Juventus dan Allegri membuka pintu bagi Thiago Motta untuk menjadi allenatore Si Nyonya Tua. Juve dikabarkan kesengsem dengan Motta yang mampu membawa Bologna finis di posisi kelima klasemen, sekaligus mengamankan satu tiket Liga Champions tambahan.