Waspada! Rekayasa Video Deepfake Semakin Canggih

Ilustrasi deepfake

FAKTA.COM, Jakarta- Ahli Telematika, Roy Suryo, turut mengomentari fenomena deepfake atau biasa disebut reface.

Teknologi ini memungkinkan seseorang untuk merekayasa wajah sebagian atau sepenuhnya.

Dengan teknologi ini, suara seseorang bisa diubah mengikuti gerakan mimik wajah, atau bahkan direkayasa sepenuhnya. Jadi, seolah-olah orang tersebut membuat video yang sebenarnya tidak pernah ia buat. 

Menurut Roy, hal ini pernah terjadi pada seorang pejabat di Amerika Serikat, di mana terdapat video seorang pejabat dituduh mengeluarkan kebijakan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

"Kita harus hati-hati dan cermat dalam melihat video-video seperti ini, perlu verifikasi lebih lanjut, apakah kebijakan tersebut memang ada," jelasnya kepada Fakta, Jumat (2/8/2024).

Deepfake: Teknologi AI yang Bisa Manipulasi Konten Sebarkan Video Deepfake Kamala Harris, Elon Musk Tuai Kontroversi

Baru-baru ini, Elon Musk membagikan video deepfake calon presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Menurut Roy, verifikasi tersebut akan lebih sulit jika rekayasa video terjadi pada orang yang tidak populer. "Kalau terjadi pada orang yang tidak dikenal, kita akan kesulitan mencari kebenarannya," jelasnya. 

Namun, lanjut  ada beberapa cara untuk mendeteksi video palsu. Salah satunya adalah dengan melihat durasi video. Video rekayasa biasanya tidak berdurasi panjang dan sering kali mengikuti pola yang sudah populer.

Misalnya, pola yang sering digunakan diambil dari film-film terkenal seperti Titanic atau Indiana Jones. "Kita harus tahu siapa yang sebenarnya ada di video tersebut," tegasnya.

Penipuan Deepfake Bikin Perusahaan Rugi Rp402 Miliar

Roy menambahkan dalam pola tersebut terdapat rekayasa di potongan video bahkan di latar belakang. Diperlukan kecermatan yang tinggi untuk menentukan apakah video tersebut asli atau tidak, karena program ini semakin canggih.

"Kita harus melihat apakah ada pola yang sering berulang dalam program video tersebut, dengan cara melakukan zoom pada video dan latar belakang video sehingga bisa membantu dalam mengidentifikasi keaslian video." ujar Roy.

"Dengan cara ini, kita bisa membedakan mana video yang asli dan mana yang hasil rekayasa," pungkasnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//