Diselidiki atas Pornografi Anak, CEO Telegram Ditahan di Prancis Hingga Rabu

CEO Telegram Pavel Durov. (Istimewa)

FAKTA.COM, Jakarta - Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan kejahatan yang terkait dengan pornografi anak, perdagangan narkoba, dan transaksi penipuan pada Telegram.

Hal ini diungkapkan oleh jaksa penuntut Prancis pada Senin (26/8/2024). Pihak berwenang Prancis memperpanjang penahanan CEO Telegram, Pavel Durov hingga Rabu (28/8/2024).

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang membuat konfirmasi resmi pertama atas penangkapan Durov sejak Durov ditahan di bandara Le Bourget di luar Paris pada Sabtu (24/8/2024) malam.

Macron mengatakan tidak ada motif politik dalam penangkapan itu, meskipun banyak komentar palsu daring. Ia menambahkan bahwa Prancis tetap sangat berkomitmen pada kebebasan berbicara yang sah.

"Penangkapan CEO Telegram di wilayah Prancis terjadi sebagai bagian dari penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung. Ini sama sekali bukan keputusan politik. Terserah hakim untuk memutuskan."tulis Macron di X, dikutip pada Selasa (27/8/2024).

Elon Musk Mencuit Kritis di X, Tanggapi Penangkapan CEO Telegram

Dalam pernyataan berikutnya, jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan Durov ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan terhadap orang yang tidak disebutkan namanya yang diluncurkan oleh unit kejahatan dunia maya kejaksaan pada 8 Juli.

Penyelidikan tersebut terkait dugaan keterlibatan dalam berbagai kejahatan termasuk menjalankan platform daring yang memungkinkan transaksi terlarang, pornografi anak, perdagangan narkoba, dan penipuan, serta penolakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada pihak berwenang, pencucian uang, dan menyediakan layanan kriptografi kepada penjahat, kata pernyataan tersebut.

Telegram adalah aplikasi perpesanan dan media sosial populer yang mirip dengan WhatsApp. Aplikasi terenkripsi ini, dengan hampir 1 miliar pengguna, sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.

Penangkapan Durov memicu kritik dari pemilik X, Elon Musk, yang mengatakan bahwa kebebasan berbicara di Eropa sedang diserang. Moskow juga menyerukan agar otoritas Prancis memberikan hak-haknya kepada Durov.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//