Cegah Plagiarisme Tugas Sekolah, Guru Harus Paham AI

Ilustrasi ChatGPT

FAKTA.COM, Jakarta - Penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) saat ini tidak hanya digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.

Banyak juga yang menggunakan AI untuk melakukan tindakan kecurangan seperti plagiarisme. Belum lama ini, AI digunakan untuk melakukan kecurangan dalam ujian masuk salah satu universitas.

Melihat hal ini, Praktisi AI dan Founder AIstudio.id, Adez Aulia menilai bahwa tenaga pengajar harus memahami betul mengenai berbagai platform kecerdasan buatan.

"Mesti tahu tools-tools nya apa saja untuk bisa ngecek yang plagiarisme atau karya sendiri," ujar Adez Aulia saat ditemui Fakta com dalam acara Pre-Summit Dialogue for Future di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Beberapa tools AI yang sering digunakan oleh siswa, kata Adez, yaitu ChatGPT, StudyX, Gemini, Cloud AI, dan Perplex City. Ia juga menghimbau agar para pengajar juga memiliki tools untuk mengecek plagiarisme.

Sebarkan Video Deepfake Kamala Harris, Elon Musk Tuai Kontroversi

"Kalau misalnya siswa menggunakan chat GPT untuk tugas, bahkan sampai skripsi. Guru atau dosen itu juga mesti punya tools yang bisa digunakan," tuturnya.

Menurut Adez, di era digitalisasi dan teknologi sekarang ini para pengajar harus bisa menggunakan platform AI juga. Hal ini untuk membantu pengajaran, maupun mencegah kecurangan.

"Jadi guru-guru sama dosen zaman sekarang itu nggak boleh kalah canggih sama siswa," ujarnya.

Editor: Idealisa Masyrafina 

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//