Anak-anak Jadi Korban Pelecehan Seksual, Mark Zuckerberg Minta Maaf

CEO Meta, Mark Zuckerberg. (Dokumen Wikimedia)

FAKTA.COM, Jakarta – CEO Meta, Mark Zuckerberg, meminta maaf kepada keluarga yang anak mereka menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan online. Permohonan maaf ini dia sampaikan dalam sidang Komite Kehakiman Senat AS.

“Saya meminta maaf atas segala hal yang Anda alami. Itu mengerikan. Tidak ada seorang pun yang harus mengalami apa yang membuat keluarga Anda menderita,” kata Zuckerberg dikutip dari Variety, Kamis (1/2/2024).

Zuckerberg Terapkan Fitur Share Screen di WhatsApp

Sekadar informasi, Meta dituding gagal melindungi anak-anak di media sosial. Induk Fadebook, kata Zuckerberg, berinvestasi lebih dari US$20 miliar (Rp314,89 triliun) untuk meningkatkan infrastruktur keamanan dan keselamatan di media sosial.

Permohonan maaf ini dibuat setelah Senator Josh Hawley menantang bos Meta meminta maaf kepada keluarga korban yang dilecehkan melalui aplikasi media sosial Meta.

“Kamu di sini. Kamu disiarkan oleh televisi nasional. Apa kamu bersedia untuk meminta maaf apa yang telah dilakukan kepada orang-orang baik ini,” kata Hawley.

Menurut data Meta, sejak 2021, ditemukan sejumlah anak yang menjadi target pelecehan seksual, baik di Instagram maupun Facebook. Menurut dokumen yang dirilis oleh New Mexico, platform Meta dituding telah merokemendasikan konten seksual kepada pengguna di bawah umur dan mempromosikan akun-akun di bawah umur kepada para predator. Dokumen itu memprediksi 100 ribu anak per hari menerima foto alat kelamin dewasa atau konten kekerasan seksual lainnya.

Sakit Punggung, Musk Terancam Batal Duel dengan Zuckerberg

Selain Zuckerberg, ada juga petinggi-petinggi perusahaan media sosial yang hadir dalam Sidang Komite Kehakiman Senat AS. Sidang itu bertajuk “Big Tech and the Online Child Sexual Exploitation Crisis”. CEO-CEO lainnya yang menghadiri sidang ini adalah Shou Zi Chew dari TikTok, Jason Citron dari Discord, Linda Yaccarnio dari X, dan Evan Spiegel dari Snap.

Selama sidang, para petinggi ditanya apakah layanan platform mereka mendukung hukum perlindungan anak di internet. Mereka juga diminta untuk mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi terhadap pelecehan seksual dan bullying.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//