Rombongan Famili Jokowi Balik Kanan dari PDI Perjuangan

FAKTA.COM, Jakarta - Meski Presiden Joko Widodo menegaskan netralitasnya dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang, namun sepertinya kontradiktif dengan dinamika yang terjadi belakangan. Sanak famili Presiden Jokowi, kuat kemungkinan mengalihkan dukungan ke pasangan Capres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sejauh ini tiga anggota Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia terkait langsung dengan adanya perubahan arah dukungan yang tidak selaras dengan perintah partai. Presiden Jokowi, putra sulungnya Gibran dan menantu presiden Bobby Nasution, ketiganya kuat kemungkinan akan segera bersama Prabowo dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Gibran yang merupakan Walikota Surakarta dari partai banteng sudah terbuka untuk mengalihkan dukungannya dengan menjadi wakil dari Prabowo. Namun, Gibran secara fakta belum resmi menyatakan pengunduran diri, bahkan ia tidak menolak dan tak juga menerima untuk berbaju kuning, alias menjadi kader Partai Golkar.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasti Kristiyanto mengatakan, dalam kesempatannya di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/11/2023), ia menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang mengatakan jika Gibran akan “dikuningkan” menjadi Golkar dalam rangkaian HUT Golkar ke-59 di Jakarta.

“Kami menerima telepon dari Ketua Umum Partai Golkar bahwa mas Gibran ini di ‘kuningkan’, di Golkar-kan. Maka otomatis Gibran karena sudah mencalonkan bersama Prabowo, sudah tidak menjadi bagian dari keluarga PDIP lagi.” kata Hasto.

Namun, hal itu dibantah langsung Ketua DPP Partai Golkar, Nurul Arifin. Menurutnya, agenda HUT Golkar, hari ini (6/11/2023), adalah agenda tunggul perayaan ulang tahun partai, tidak ada agenda lain.

“Tidak ada agenda politik yang lain seperti yang diberitakan sebelumnya (Gibran masuk Golkar),” kata Nurul.

Bantahan akan ada agenda membuat Gibran jadi kader Golkar hari ini , dibantah langsung oleh Mas Wali. Menurutnya, ia hanya akan mendatangi peringatan ulang tahun Golkar saja di Jakarta.

“Enggak. Rencananya enggak seperti itu. Mendatangi HUT saja.” kata Gibran di Solo.

Lain Gibran, Lain Bobby. Walikota Medan itu mengaku telah menjatuhkan pilihan dukungannya pada 2024 mendatang. Ia akan mendukung kakak iparnya yang berpasangan dengan Prabowo, meskipun Bobby adalah kader PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pilihan untuk mendukung Prabowo-Gibran, kata Bobby berasal dari akar rumput pendukung Jokowi. “Kalau relawan sudah menyuruh ke sana, mau tidak mau kita ikuti relawan, saya mendukung,” ungkap Bobby.

Arah dukungan tersebut, kata Bobby, akan segera ia sampaikan langsung ke PDI Perjuangan. Ia mengaku masih menjalin komunikasi dengan pimpinan partai banteng untuk tetap menjalankan tugas pokok dan fungsi di Pemerintahan Kota Medan.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, melalui Wakil Ketua Gatot Eddy Pramono mengaku pihaknya tidak menganggap serius perihal berailhnya dukungan Bobby.

“Kita enggak masalah, pilihan itu hak dalam konstitusi. Tetap maju, tidak ada masalah, kata Gatot.

Dua walikota dari dua pulau berbeda yang memiliki hubungan langsung dengan Istana Merdeka itu, akan menjadi rebutan bagi para partai lain untuk membuat keduanya ‘log in’. Gibran terus dipepet Golkar, sedangkan Bobby, sangat mungkin diambil Gerindra.

Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, mengatakan partainya terbuka menampung mereka yang ingin masuk dan mendukung KIM.

“Gerindra partai terbuka. Siapa saja bisa masuk. Soal Mas Bobby ke PDIP, Mas Gibran ke PDIP, itu buka wilayah kami, kami tidak akan intervensi. Kami doakan bisa diselesaikan dengan baik-baik dan elegan,” kata Habib.