Ketika "Orang Bapak" Bertemu dan Berdiskusi dengan Prabowo

Kolase Budiman Sudjatmiko, Prabowo Subianto dan Effendi Simbolon. (Fakta/Bhimo Bhirawa)

FAKTA.COM, Jakarta - Politisi kawakan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Budiman Sudjatmiko menjadi yang teranyar dari kader moncong putih bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan Budiman pada Selasa (18/7/2023) di Kertanegara IV, Jakarta menjadikannya sebagai kader ketiga PDI-P, setelah Gibran Rakabuming dan Effendi Simbolon.

Budiman mengungkapkan sejumlah poin pembicaraan dengan Prabowo. Dia pun memuji Prabowo sebagai sosok nasionalis yang memiliki pemikiran hebat. "Kita tadi cukup lama berdiskusi banyak hal-hal yang kita banyak persamaan, visi, persamaan pandangan," kata Budiman.

Nada-nada pujian terasa kental keluar dari mulut Budiman. Aktivis 98 tersebut menilai jika Prabowo mewakili cara pandang politik yang ia yakini, bahkan ia tak ragu menyebut Prabowo sebagai sosok berjiwa nasionalis dan individu terbaik yang dibutuhkan negeri ini.

Dalam konferensi pers pascapertemuan, Prabowo mengaku sepaham dengan cara pandangnya dengan Budiman terkait tantangan global saat ini.

Adanya saling lempar pujian itu terasa ganjil mengingat PDI Perjuangan telah secara definitif menyokong Ganjar Pranowo untuk menggantikan Presiden Joko Widodo. Di sisi lain Budiman memuji setinggi langit Prabowo, yang jelas merupakan calon tunggal sekaligus pesaing terberat Ganjar.

Atribusi seorang Prabowo lambat-laun bergeser, dari seorang oposisi Jokowi sejak 2014, kini menjadi orang terdekat Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Beberapa kali Prabowo kedapatan memuji Jokowi, bahkan mengakui betapa lihai cara berpolitik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Kita simpan terlebih dahulu perkara Budiman, untuk membahas salah kader lain yang 11-12 melakukan hal serupa. Iya, Effendi Simbolon, juga seorang politisi gaek partai banteng.

Effendi selaku Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) mengundang Prabowo Subianto hadir dalam acara pembukaan PSBI di Hotel Arya Duta di Gambir, 7 Juli 2023. Pada momen tersebut Effendi mengucap kalimat yang bikin dia dipanggil partainya.

"Kalau saya pernah menyampaikan, saya melihat seyogyanya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara gitu, jadi kelasnya itu sama, kelas-kelas kalau ada 3 ada 4, ya sekelas Prabowo lah," kata Effendi usai acara pembukaan PSBI.

Kurang dari sepekan PDI-P kemudian meminta klarifikasi ke Effendi Simbolon, bahkan mencuat isu Effendi hendak loncat perahu. Namun isu kepindahan partai itu dibantah oleh PDIP.

Belum genap habis hari Bulan Juli, telah ada setidaknya dua politisi PDI-P yang memiliki nilai relatif baik, secara posisi, jabatan dan keterimaannya di masyarakat, termasuk popularitas. Budiman-Effendi secara terbuka memperlihatkan tidak adanya aturan yang dimiliki PDI-P untuk mampu membatasi langkah para kader dalam melakukan manuver politik yang berisiko, tentu berisiko secara politik, lewat beragam pemaknaannya.

Enggan dianggap PDI-P tidak mampu mengawasi kader-kadernya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menilai apa yang dilakukan oleh Budiman hanyalah silaturahmi, dan menegaskan tidak ada gerakan tambahan Budiman.

Jokowi-Ganjar dan Simulasi Kemenangan Prabowo

“Itu bukan manuver politik, itu silaturahmi. Dan saya tadi juga berkomunikasi dengan Bung Budiman Sudjatmiko karena selama ini kami cukup intens,” kata Hasto di Gedung DPP PDIP, Jakarta.

Hasto menyatakan Budiman juga akan menyampaikan langsung isi pertemuan bersama Prabowo kepada dirinya. “Bung Budiman akan menginformasikan kepada saya pokok-pokok pembicaraan, dan sebagaimana kita ketahui Budiman ini sosok yang kritis.”

Menurut Hasto, kedatangan Budiman ke Prabowo semata untuk komunikasi dan mencoba memahami aspek yang diperjuangkan Prabowo.

Hasto juga menepis isu pertemuan tersebut adalah tanda Budiman akan pindah menjadi kader Gerindra.

“Enggak ada perpindahan. Karena PDI-P ini kan punya pengalaman yang panjang selama Orde Baru, dengan mengedepankan etika politik. Itu juga dihormati oleh partai lain, karena kami tidak pernah intervensi,” ucapnya.

Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut pertemuannya dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa malam tidak mewakili partai, melainkan atas keinginan pribadinya.

Namun, apa yang dilakukan Effendi-Budiman agak sulit untuk dikatakan benar-benar sebuah perilaku pribadi, mengingat mereka adalah kader yang berada di bawah komando Megawati. Jika, memang hanya sebatas silaturahmi, Budiman tidak akan dimintai klarifikasi.

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko untuk melakukan klarifikasi terkait kunjungannya ke kediaman bakal calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Orang Bapak" dan Megawati

Kehadiran Prabowo dengan peran baru di 2024 sedikit banyak membuat bimbang. Sejak seorang Jokowi menjadi tokoh sentral, kini beberapa orang mulai mengurangi keterlibatan partai dalam memilih calon presiden, dan memilih mereka yang dipilih seorang Jokowi.

Meski tidak pernah ada dukungan langsung dari Jokowi kepada Prabowo, setidaknya Prabowo telah mendapatkan label sebagai "orang Jokowi" atau "orang bapak", hal itu nilai tambah Prabowo dan menjadi magnet bagi banyak pihak untuk bergabung dalam kutub "orang bapak".

Dalam acara hari jadi ke-15 Partai Gerindra di April 2023, Jokowi mengapresiasi dan menyebut partainya Prabowo itu luar biasa. Menurut Presiden, Gerindra berpotensi jadi partai paling atas dan memiliki elektabilitas tinggi. Itu terjadi, kata Jokowi, jika kerja partai terus didongkrak.

Presiden menyebut Prabowo telah membantu pemerintahannya selama ini. Beberapa di antaranya terkait agenda penanganan Covid-19 dan memperbaiki ekosistem UMKM.

Gibran Pastikan Sikap Dukung Ganjar Pranowo

Prabowo membalas pujian, menurut, Jokowi memberi semangat kader Gerindra menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Prabowo menyebut kepemimpinan Jokowi singkat dan ringkas. Namun, kata dia, Jokowi memiliki efek yang lumayan.

“Ciri khas Pak Joko Widodo itu selalu singkat. Ringkas tapi tendangannya lumayan,” kata Prabowo.

“Saya ingin tegaskan di sini, bahwa setelah saya gabung dengan pemerintah yang dipimpin oleh Pak Joko Widodo, saya menjadi saksi, saya melihat betapa beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita." tegas Prabowo.

Puja-puji dua tokoh bangsa ini jadi bentuk komunikasi yang bisa dimaknai beragam, namun secara politis bisa disepakati, bahwa mereka berdua mampu bersepakat, mampu berkomunikasi dan tentunya akur.

Pesan tersirat sering disampaikan tanpa diucapkan, gestur, mimik wajah dan hal non verbal lainnya jadi makna politis dan menjadi hak setiap orang untuk membacanya.

Dalam tubuh PDI-P kini tak lagi hanya Megawati sang ketua umum, melainkan ada Presiden Jokowi, yang secara lebih luas memiliki pengaruh ke luar dan ke dalam partai. Gerakan-gerakan presiden menjadi salah satu acuan bagi kader, apakah benar akan ada perpecahan di tubuh PDI-P, dan membentuk faksi, "orang bapak" dan "orang Mega".

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//