Golkar Dukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar, Pengamat Sebut Langkah Aneh

Partai Golkar saat meminang Dedi Mulyadi menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat. (Foto: Dok ANTARA)

FAKTA.COM, Jakarta - Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mengusung Dedi Mulyadi  di Pilkada Jawa Barat. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Ridwan Kamil kemungkinan besar akan diusung di Pilkada DKI Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan butuh kecerdasan tingkat tinggi untuk memahami langkah Partai Golkar mengusung Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar dan mendorong Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Sebab, kata dia, elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat sudah mencapai 40 persen.

Golkar Pinang Dedi Mulyadi Jadi Bakal Cagub Jabar 2024

"Elektabilitas Ridwan Kamil ini jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Dedi Mulyadi. Angka ini bukan saja tertinggi di Jawa Barat, bahkan mungkin di Indonesia. Hanya Anies yang hampir sama dengan angka elektabilitas Ridwan Kamil," ujar Ray Rangkuti, saat dihubungi Fakta, Rabu (7/8/2024).

Ray menegaskan, elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta justru masih jaub dari harapan. Bahkan, untuk mengejar pesaing kedua yaitu Ahok saja masih butuh kerja keras.

"Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta baru mencapai angka 10%. Mengingat waktu yang terbatas, sulit rasanya Ridwan Kamil mengejar angka Ahok maupun Anies," tuturnya.

Golkar Resmi Usung 10 Nama Pasangan Calon untuk Pilkada Serentak

Ray mengatakan, Partai Golkar berpotensi meninggalkan kejayaan mereka di Jawa Barat apabila memilih mengusung Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta.

"Dengan melepas Ridwan Kamil ke Jakarta, sama dengan memberi lahan basah bagi Gerindra untuk meraih suara di Pileg 2029," papar Ray.

Ray menyayangkan pernyataan Partai Golkar yang justru mendukung mantan kadernya untuk maju di Pilkada Jawa Barat.

"Ridwan Kamil adalah rekrutan teranyar dan tersukses Golkar sepanjang tahun 2023. Hasilnya lumayan menaikkan suara Golkar di Pileg 2024. Masuknya Ridwan Kamil membuat kader terbaik Golkar, Dedi Mulyadi, hengkang ke Gerindra. Sekarang, Ridwan Kamil dibuang, Dedi Mulyadi malah didukung. Kader hengkang didukung, kader sendiri dipindah. Aneh, bukan?" tandas Ray.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//