Fenomena Komeng di Pemilu 2024, Benarkah karena Popularitas?

Komeng. (Foto: Tangkap layar akun IG @komeng.original)

FAKTA.COM, Jakarta - Alfiansyah Komeng bikin gaduh dunia politik. Komedian itu mendadak muncul di tengah keriuhan Pemilu 2024.

Maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Barat, suara Komeng melejit. Namanya bahkan sempat trending di akun X/Twitter.

Berdasarkan hasil real count KPU hingga Rabu (21/2/2024) pukul 14.00 WIB, perolehan suara Komeng mencapai 1.857.323 atau 20 persen.

Komeng jauh meninggalkan dua rival terdekatnya. Di urutan kedua, Aanya Risma Casmayanti membuntuti dengan 774.592 suara atau 8,34 persen.

PDIP Resmi Tolak Penggunaan Sirekap pada Pemilu 2024

Artis Jihan Fahira berada di urutan ketiga dengan 649.906 suara atau 7 persen. Total suara yang sudah masuk hingga hari ini sudah mencapai 59,20 persen.

Kemunculan Komeng sebagai kandidat senator DPD RI di dapil Jawa Barat memang tak diduga. Di media sosial ataupun secara langsung, Komeng tak pernah kampanye.

Tiba-tiba saja pada hari pemungutan suara, foto Komeng dengan gaya nyeleneh, terpampang di surat suara DPD RI dari Jawa Barat.

Pengamat politik yang juga pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menyampaikan pandangannya mengenai fenomena Komeng pada Pemilu 2024 ini.

Menerka Nasib Koalisi Perubahan, Mungkinkah Anies Ditinggal Sendiri?

"Komeng itu adalah gambaran bahwa publik juga bisa melihat pilihan atau keterwakilah dia di senator di DPD itu sebagai hal yang enggak perlu disikapi serius-serius amat. Makanya kemudian hasilnya Komeng yang mencantumkan foto enggak serius juga," kata Hendri kepada fakta.com, Rabu (21/2/2024).

Menurut Hendri, apa yang terjadi pada Komeng seharusnya membuat anggota legislatif, termasuk DPD dan DPR, melakukan introspeksi.

"Bahwa hal yang serius bisa dianggap masyarakat Indonesia bercanda karena mungkin tidak sesuai harapan rakyat dengan apa yang Anda kerjakan selama ini di dewan," tandas Hendri.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Dadang Rahmat Hidayat punya pendapat berbeda. Menurut dia, Komeng muncul dengan suara terbanyak di DPD dapil Jabar lebih karena popularitas.

Korban Pemilu 2024 Bertambah, 71 Petugas Meninggal, 4.567 Orang Sakit

"Komeng terkenal sebagai pelawak yang punya reputasi baik sebagai pelawaknya. Jadi artis atau public figure yang terkenal dan reputasinya baik, minimal tidak tercela itu punya peluang untuk diperhatikan," kata Dadang kepada fakta.com.

Modal popularitas yang dimiliki Komeng tersebut, kata dia, bisa dikonversikan menjadi elektoral. "Tinggal perhatian itu itu bisa dikonversi ke elektoral atau tidak. Komeng ini bisa dikonversi menjadi elektoral," kata Dadang.

Dadang menilai, fenomena Komeng bukan soal apatisme masyarakat, tapi lebih pada popularitas yang masih tidak bisa diabaikan.

"Keterkenalan itu tidak bisa diabaikan. Mungkin juga sebagian masyarakat tidak kenal calon (DPD) yang lainnya. Sehingga secara komparatif, Komeng bisa jadi pilihan," kata Dadang.

Dalam akun YouTube Fadli Zon, Komeng menegaskan maju menjadi calon anggota DPD RI bukan karena ingin mengubah nasib tapi menyampaikan aspirasi.

"Mungkin wah pindah dari komedian tahu-tahu ke legislatif, kan biasanya ada orang yang ingin mengubah, tapi saya nggak, ya saya gini, masa dengan gaya saya, saya nggak bisa menyampaikan aspirasi," katanya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//