Dua Kronologi Penganiayaan Pendukung: Versi Ganjar & TNI AD

Ganjar Pranowo saat jenguk pendukungnya. (Instagram/@ganjar_pranowo)

FAKTA.COM, Jakarta - Tujuh orang relawan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi korban pemukulan oleh oknum TNI. Kejadian tersebut terjadi di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 30 Desember 2023.

Ganjar Pranowo yang mendengar kabar tersebut sehari setelahnya langsung berkunjung ke RSUD Pandan Arang, tempat para korban dirawat.

Di sana, pria berambut putih itu mendengar kronologi pemukulan versi para korban. Salah satu korban menjelaskan bahwa saat itu rombongan tengah berhenti di lampu lalu lintas.

Secara tetiba, keluar sejumlah anggota TNI dari markasnya dan langsung melakukan pemukulan.

Ganjar menyampaikan hal itu sekaligus untuk meluruskan berita yang telah beredar. Karena informasi yang didengar ada komunikasi dahulu. Nyatanya tak demikian.

"Enggak ada kalau itu. Jadi itu cerita lewat aja, dia berhenti dipukul gitu aja, tanpa peringatan. Jadi tidak ada komunikasi sebelumnya. Karena saya ikuti ceritanya, katanya diperingatkan, enggak ada itu. Kalau dari korban enggak ada," ungkap Ganjar dikutip, Selasa (2/1/2024).

Ganjar menuturkan, penganiayaan yang diterima korban tak hanya terjadi di luar. Namun, para korban turut ditarik ke dalam Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh.

Ganjar Sentil Program Makan Siang Gratis Rp400 T PraGib

Masih merujuk pengakuan korban, ada okum anggota TNI yang mengenakan seragam turut menganiaya korban.

"Dipukuli mereka yang berseragam. Saya tanya 'dipukuli pakai apa'. 'Tangan pak'. 'Ada kakinya nggak'. Ada. Itu aja. Dia tidak menyebut yang lain," ujarnya.

Ganjar mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak berperilaku semena-mena. Dia juga meminta relawannya untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib.

"Siapa pun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu," ujar dia.

"Kami juga akan mengingatkan pendukung kami agar mereka juga tertib untuk tidak memancing kemarahan. Karena sebelumnya juga terjadi di Yogja, ada yang meninggal. Jadi, cerita-cerita ini harus dijadikan contoh untuk tidak boleh terulang lagi," katanya.

Versi TNI AD

TNI AD juga membeberkan kronologi kasus pemukulan tersebut. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigien Kristomei Sianturi menyebutkan, kejadian itu hanya sebuah kebetulan.

Sebab sesaat sebelum kejadian, pendukung Ganjar-Mahfud menggeber knalpot brongnya tepat di depan markas para pasukan raider tersebut.

"Saat itu yang melakukan geberan knalpot brong saat itu adalah massa yang baru kembali dari kampanye paslon tertentu," ungkap Kristomei.

Rombongan pendukung itu dengan lantas melintas tepat di Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh. Para anggota tengah berolahraga voli.

"Bermula sekitar pukul 11.00 WIB, beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli tiba-tiba mendengar suara bising. Dari rombongan sepeda motor knalpot brong yang digeber gasnya oleh pengendaranya saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali," katanya.

Gempa M 7,6 Guncang Jepang: Picu Tsunami, 24 Orang Meninggal Dunia

Lantaran dianggap mengganggu aktivitas di sekitar markas, oknum anggota TNI yang tengah bermain voli menghentikan rombongan tersebut lalu menegur. Namun, terjadi adu mulut antar kedua belah pihak yang berujung penganiayaan.

"Seketika itu, beberapa anggota yang sedang bermain bola voli keluar gerbang dan menghentikan, lalu menegur pengendara motor yang menggeber knalpotnya tersebut," paparnya.

"Sehingga terjadi cekcok mulut dan berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," ujarnya melanjutkan.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//