Bukan Komeng, Ini Peraih Suara Tertinggi Calon DPD di Pulau Jawa

Ilustrasi. (Dokumen Shutterstock)

FAKTA.COM, Jakarta - Perolehan suara komedian Alfiansyah Komeng pada pemilihan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jabar kian melejit.

Hasil real count KPU hingga Senin (26/2/2024) pukul 10.00 WIB, Komeng meraih 2.326.666 suara. Jumlah tersebut diperoleh dari 90.989 dari 140.457 TPS (64,78 persen).

Komeng jauh mengungguli rival utamanya yakni Aanya Rina Casmayanti(968.927 suara), Jihan Fahira (806.746 suara) dan Aceng HM Fikri (583.371 suara).

Fenomena Komeng di Pemilu 2024, Benarkah karena Popularitas?

Namun ternyata, perolehan suara Komeng untuk calon anggota DPD bukan yang tertinggi di Pulau Jawa. Suara tertinggi sementara diraih calon anggota DPD dari Jateng, Taj Yasin dan Casytha Kathmandu.

Data KPU menyebutkan, Taj Yassin meraih 2.798.383. Mantan wakil gubernur Jateng itu bersaing ketat dengan Casytha Kathmandu, putri elite PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul yang meraih 2.588.845 suara.

Berikut ini 10 besar calon anggota DPD di Pulau Jawa yang merah suara tertinggi:

1. Taj Yasin (caleg DPD Jawa Tengah): 2.798.383 suara

2. Casytha Kathmandu (caleg DPD Jawa Tengah): 2.588.845 suara

3. Komeng (caleg DPD Jawa Barat): 2.326.666 suara

4. La Nyalla Mattalitti (caleg DPD Jawa Timur): 2.084.702 suara

5. Kondang Kusumaning Ayu (caleg DPD Jawa Timur): 1.877.444 suara

6. Lia Istifhama (caleg DPD Jawa Timur): 1.800.604 suara

7. Abdul Kholik (caleg DPD Jawa Tengah): 1.616.120 suara

8. Agus Rahardjo (caleg DPD Jawa Timur): 1.571.226 suara

9. Denty Eka Widi (caleg DPD Jawa Tengah): 1.424.715 suara

10. Adilla Azis (caleg DPD Jawa Timur): 1.378.426 suara

Benarkah karena Popularitas?

Pengamat politik yang juga pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio menyampaikan pandangannya mengenai fenomena Komeng pada Pemilu 2024 ini.

"Komeng itu adalah gambaran bahwa publik juga bisa melihat pilihan atau keterwakilan dia di senator di DPD itu sebagai hal yang enggak perlu disikapi serius-serius amat. Makanya kemudian hasilnya Komeng yang mencantumkan foto enggak serius juga," kata Hendri kepada fakta.com, Rabu (21/2/2024).

Tak Hanya Layani Umat Islam, KUA Akan Jadi Tempat Nikah Semua Agama

Menurut Hendri, apa yang terjadi pada Komeng seharusnya membuat anggota legislatif, termasuk DPD dan DPR, melakukan introspeksi.

"Bahwa hal yang serius bisa dianggap masyarakat Indonesia bercanda karena mungkin tidak sesuai harapan rakyat dengan apa yang Anda kerjakan selama ini di dewan," tandas Hendri.

Sementara Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Dadang Rahmat Hidayat punya pendapat berbeda. Menurut dia, Komeng muncul dengan suara terbanyak di DPD dapil Jabar lebih karena popularitas.

"Komeng terkenal sebagai pelawak yang punya reputasi baik sebagai pelawaknya. Jadi artis atau public figure yang terkenal dan reputasinya baik, minimal tidak tercela itu punya peluang untuk diperhatikan," kata Dadang kepada fakta.com.

Modal popularitas yang dimiliki Komeng tersebut, kata dia, bisa dikonversikan menjadi elektoral. "Tinggal perhatian itu itu bisa dikonversi ke elektoral atau tidak. Komeng ini bisa dikonversi menjadi elektoral," kata Dadang.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//