POINTER: Drama Sepekan Politik Nasional

FAKTA.COM, JAKARTA - Setelah Anies Baswedan mengumumkan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada 2 September 2023, begitu banyak perubahan kontselasi politik dalam sepekan berikutnya. Partai Demokrat batal mendukung Anies, PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju, Kemunculan nama-nama cawapres lain, sampai kemungkinan akan terjalinnya koalisi antara SBY-Megawati.

Fakta.com merangkum sepekan poin-poin penting drama politik nasional terkait dinamika menuju Pemilihan Presiden 2024, yaitu:

• Secara mengejutkan, 2 September 2023 Anies-Cak Imin melakukan deklarasi.
  
  

• AHY harus menutup harapan tidak menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
  
  

• SBY menganggap NasDem dan PKS telah melakukan pengkhianatan politik.
  
  

Dinamika yang begitu cair mengubah dan membuka begitu banyak peluang bagi partai-partai lain, seperti

• Demokrat membuka peluang pertemuan SBY-Megawati berkoalisi dengan PDIP.
  
  

• Ridwan Kamil dikabarkan akan jadi pendamping Ganjar, meskipun Golkar mendukung Prabowo.
  
  

• PAN mengajukan Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo, PPP berkeras menduetkan Sandiaga Uno dengan Ganjar Pranowo
  
  

Dinamika politik Pilpres 2024 masih akan terus bergulir dan tidak ada yang pasti sampai masing-masing partai mencari arah koalisi dan secara resmi mendaftarkannya ke Komisi Pemilihan Umum KPK yang rencananya akan dipercepat menjadi 10 Oktober 2023 hingga 17 Oktober 2023.