POINTER: Belum Terbukanya Kunci Peretasan PDNS 2

Ilustrasi PDNS diretas.

FAKTA.COM, Jakarta - Kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDNS)2 Surabaya tak kunjung usai, meski telah berlalu hampir dua pekan.

Ketidakmampuan Pemerintah untuk menangani kasus peretasan ini menjadi sorotan, terutama ketika terduga peretas (hacker) menawarkan kunci enkripsi data secara cuma-cuma.

PDNS 2 mengalami serangan siber pada 20 Juni 2024 lalu, berupa ransomware bernama Brain Cipher, sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0. Ransomware tersebut pernah menyerang server Bank Syariah Indonesia (BSI) pada 2023 silam.

Sejumlah layanan publik terdampak sebagai imbas serangan ransomware pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2. Hingga Selasa (25/6/2024) teridentifikasi ada sebanyak 282 instansi yang terimbas dari insiden PDNS 2.

Para peretas server PDNS 2 meminta tebusan sejumlah 8 juta USD atau setara Rp 131 miliar. Tidak hanya itu, ada dugaan kebocoran data, dengan data-data penting sejumlah lembaga pemerintahan dikabarkan dijual di situs gelap (Darkweb) dengan harga 1.000 USD hingga 7.000 USD. 

Meski banyak yang terkena imbasnya, tampaknya Pemerintah masih belum berhasil mengembalikan data seluruh instansi secara keseluruhan, hingga Selasa (2/7/2024), para terduga peretas mengaku akan memberikan kunci enkripsi secara gratis.

Sedikit kilas balik, upaya peretasan dimulai pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, dengan penonaktifkan fitur keamanan Windows Defender, sehingga memungkinkan aktivitas malicious dapat berjalan. Tanggal 20 Juni 2024, pukul 00.55 Windows Defender mengalami crash dan tidak bisa beroperasi.

Sejumlah layanan publik dari sebanyak 282 instansi yang terimbas dari insiden PDNS 2 ini. Beberapa layanan publik yang paling terdampak terjadi di Ditjen Imigrasi dan layanan milik Kemendikbud.

Janji peretas Brain Cipher untuk merilis kunci enkripsi pada Rabu (3/7/2024) rupanya tidak terbukti. Meski berjanji akan merilis kuncinya pada hari ini, namun klaimnya itu tidak mencantumkan tanggal dan jamnya.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Dr. Pratama Persadha lantas mengecek dark web tempat pengumuman (announcement) ini.

Countdown timer (penghitung waktu mundur) menunjukkan 3.105 hari lagi. Artinya, kata pakar keamanan siber ini, 8 tahunan baru bisa download kuncinya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//