Wacana Duet Prabowo-Ganjar Sentimen Positif Pasar Saham

Ilustrasi. (Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Isu duet dua poros politik besar untuk pemilihan presiden 2024, tengah mencuat. Wacana ini menguat setelah Projo Bali mengusulkan untuk menjadikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Ganjar Pranowo sebagai wakilnya.

Bahkan, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani memberi sinyal kuat atas kemungkinan isu tersebut. "Ya mungkin-mungkin saja. Dinamika yang di politik ini selalu memungkinkan kita untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa," kata Puan di Kompleks Parlemen, Kamis (21/9/2023).

Wacana ini tentu saja akan mengubah arah politik dan perekonomian Indonesia. Termasuk jika dikaitkan dengan pasar saham.

Seperti penyataan Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto. William menilai, wacana tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham.

"Karena bisa menurunkan unsur ketidakpastian tentang siapa yang akan menjadi presiden pada tahun depan," ujar William kepada FAKTA.COM, Kamis (21/9/2023).

Duet Ganjar-Prabowo Dapat Sinyal Restu PDIP?

William menjelaskan, Prabowo dan Ganjar memiliki kekuatan yang hampir sama untuk menang dalam pemilu. "Tapi kalau keduanya malah berduet, maka pendukung keduanya akan bersatu, ini membuat peluang perolehan suara menjadi lebih besar," kata William berpendapat.

Begitu juga kata Praktisi Pasar Modal dan Dosen Magister Ekonomi Atma Jaya dan Trisakti, Hans Kwee. Hans mengatakan, jika wacana itu terjadi maka putaran pemilihan presiden hanya satu periode dan ada banyak kepastian di ekonomi dan arah kebijakan.

Proyeksi IHSG

Hans berpendapat, pemilu dalam negeri menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia. Untuk itu, dia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai 7.100-7.200 pada tahun ini.

"Karena November, The Fed masih akan menaikkan bunga dan penurunan tahun 2024 hanya dua kali dari perkiraan awal tiga kali," ucap Hans.

Menurut Hans, beberapa sektor saham yang bisa menopang IHSG tahun ini antara lain keuangan, konsumer dan energi. Sementara pada tahun depan adalah perbankan, properti, dan semen.

Gerindra Tetap Skenariokan Prabowo Capres Meski Bersama Ganjar

Adapun William mempunya estimasi IHSG dengan skenario optimis 7.300 dan pesimis 7.124 pada tahun ini. "Tahun depan tidak naik banyak. Target pertama 7.200-7.300, dengan target optimis 7.400," kata Wiliiam menambahkan.

Soal sektor penyokong IHSG, Wiliiam cenderung memilih infrastruktur dan saham syariah. "Tambahannya adalah grup-grup dari tokoh politik tertentu," pungkasnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//