Sudah Rights Issue dan Lepas Suspensi, Saham WIKA Terus Bergerak Turun

Ilustrasi. (Dokumen BNI Sekuritas)

FAKTA.COM, Jakarta - Para investor belum sepenuhnya merespons positif berbagai perkembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Hal ini bisa terlihat dari pergerakkan saham WIKA setelah lepas dari suspensi.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIKA terus bergerak turun. Menutup perdagangan Senin (13/5/2024), saham WIKA berada di level Rp137 atau turun 32,8% dari posisi 30 April 2024 saat pembukaan suspensi Rp204.

Dari keterbukaan informasi ke BEI, salah satu faktor penekan harga saham WIKA adalah kinerja keuangan Wijaya Karya per kuartal I-2024. Pada periode ini, kerugian Wijaya Karya membengkak hiingga Rp1,1 triliun dari periode sama 2023 Rp521,2 miliar.

Catatan itu terjadi karena pendapatan perseroan turun 18,6% dari Rp4,3 triliun menjadi Rp3,5 triliun. Sementara, Wijaya Karya masih harus menanggung beban besar seperti beban dari pendanaan yang mencapai Rp711,8 miliar.

Setelah Dapat PMN, Wijaya Karya Rajin Tambah Modal Anak Usaha

Belum lagi adanya beban umum dan administrasi Rp250,4 miliar. Hingga rugi entitas ventura bersama sebesar Rp467,2 miliar.

Di sisi lain, meski telah mendapat penyertaan modal negara (PMN) Rp6 triliun yang merupakan bagian dari rights issue Rp9,2 triliun, defisit Wijaya Karya justru naik 15,3% dari Rp7,2 triliun menjadi Rp8,3 triliun.

Wijaya Karya Rights Issue, Saham WIKA Mulai Pakai Harga Rp204

Sebagai informasi, harga saham WIKA saat lepas suspensi tersebut merupakan hasil penyesuaian setelah Wijaya Karya menggelar rights issue. Sebelum itu, harga saham WIKA berada di level Rp240 sejak terkena suspensi pada 18 Desember 2023.

Adapun pembukaan suspensi WIKA dilakukan bursa karena Wijaya Karya telah membayar consent fee, denda, dan pelunasan pokok sukuk mudharabah berkelanjutan I tahun 2020 seri A.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//