Optimisme yang Hati-hati bagi Bursa Efek di 2024

RUPSLB Bursa Efek Indonesia, Kamis (26/10/2023). (Dokumen BEI)

FAKTA.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2024 dengan sikap cautiously optimistic. Artinya, RKAT yang berbasis asumsi makroekonomi itu tetap optimistis dengan berbagai kehati-hatian.

"Dengan memperhatikan aktivitas perdagangan pada tahun 2023, serta kondisi perekonomian global pada tahun mendatang," kata Pj. S. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan tertulis, Kamis (26/10/2023).

Atas keputusan itu, beberapa asumsi aktivitas perdagangan hingga target kinerja keuangan BEI lebih rendah dari RKAT 2023.

Tambah Jumlah Investor, Bursa Efek Incar Ekosistem BRI

Misalnya saja mengenai asumsi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH). Pada RKAT 2024, nilainya Rp12,25 triliun dengan jumlah hari bursa sebanyak 239 hari.

Jumlah itu turun 16,95% dari RKAT 2023 yang bernilai Rp14,75 triliun.

Namun dari sisi penerbitan efek, BEI lebih optimistis. Pada RKAT 2024, jumlahnya akan mencapai 230 efek dari posisi RKAT 2023 sebanyak 70 efek.

Mengenai asumsi penerbitan efek itu, terdiri dari pencatatan saham, sukuk, obligasi, dan efek lainnya meliputi Exchange-Traded Fund (ETF). Kemudian, ada juga Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA), Efek Beragun Aset (EBA), Efek Beragun Aset Syariah (EBA-S).

Hingga Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi (EBA-SP), Efek Beragun Aset – Surat Partisipasi Syariah (EBA-SP Syariah) serta Waran Terstruktur.

"Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat dan calon perusahaan tercatat," ujar Kautsar.

IPO Saham di BEI Tahun Ini Bisa Capai 100 Perusahaan

Kautsar juga menyebut, Bursa akan terus menerus secara aktif menarik perusahaan tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy.

Selain asumsi aktivitas perdagangan dan penerbitan efek, RKAT 2024 BEI mengenai kinerja keuangan juga lebih rendah. Terutama dalam hal pendapatan usaha, biaya usaha, dan laba bersih.

Di beberapa komponen itu, yang paling mencolok adalah proyeksi laba bersih yang turun 39,41% dari menjadi Rp259,44 miliar dari posisi RKAT 2023 Rp428,22 miliar.

Meski begitu, BEI menaikkan proyeksi aset serta saldo kas dan setara kas yang masing-masing bernilai Rp6,56 triliun dan Rp3,12 triliun.

Kautsar pun menjelaskan, RKAT 2024 BEI berfokus pada tema pengembangan yang telah ditetapkan pada Master Plan 2021 – 2025, yakni “Menjadi entitas yang kompetitif dan dapat diandalkan dengan kredibilitas berkelas dunia”.

Adapun pelaksanaan rencana kerja tahun 2024 masih berfokus pada tiga prioritas, yakni Market Deepening, Investor Protection, dan Regional Synergy and Connectivity.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//