Mau THR dari Dividen BRI dan BNI? Silakan Simak Syarat dan Jadwalnya!

FAKTA.COM, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI resmi mendapat persetujuan untuk membagi dividen Rp48,1 triliun. Keputusan yang tertuang dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) itu setara dengan Rp319 per saham.

Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, dividen tersebut sudah termasuk jumlah dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024. Saat itu, bank spesialis kredit mikro telah membagikan Rp12,67 triliun atau sebesar Rp84 per saham.

"Sisa jumlah dividen tunai Rp35,43 triliun atau Rp235 per saham akan dibayarkan kepada pemegang saham," ujar Sunarso.

Sunarso juga mengungkapkan, dividen yang disiapkan perseroan juga akan mengalir ke kas negara. Atas kepemilikan 53,19% saham BRI, negara akan menerima jatah sekitar Rp Rp25,71 triliun.

Masyarakat yang menjadi investor di pasar modal, juga bisa mendapat jatah dividen dari BRI sebagai tunjangan hari raya (THR). Syaratnya, harus terdaftar dalam pemegang saham BRI per 15 Maret 2024 sebelum pukul 16:15 WIB.

Nantinya, BRI baru akan membayarkan dividennya pada 28 Maret 2024.

Sebagai tambahan informasi, dividen BRI terus membesar setelah sempat turun dari periode 2019 ke 2020. Sebelum tahun buku 2023, BRI telah membagikan dividen Rp43,49 triliun atau setara dengan 85% dari laba bersih pada 2022.

Dalam kesempatan terpisah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga mendapat persetujuan membagi 50% dari labanya 2023 sebagai dividen. Nilainya Rp10,45 triliun.

BNI menjadwalkan pemegang saham yang berhak atas dividen tersebut pada 18 Maret 2024. Adapun pembayaran dividen berlangsung 2 April 2024.

Sebagai tambahan informasi, rasio dividen BNI semakin besar dalam dua tahun terakhir. Untuk tahun 2022, angkanya 45% dari laba bersih.

Sementara dalam periode 2019-2021, BNI konsisten memberikan 25% dari laba bersihnya sebagai dividen.