Gelar Public Expose Live, BEI Ajak 44 Emiten Buka-bukaan Perfoma Keuangan

Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam konferensi pers Public Expose Live 2024, Senin (26/8/2024). (Tangkapan layar)

FAKTA.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menggelar Parade Public Expose (Pubex) Live. Untuk tahun ini, acara itu diikuti 44 emiten.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman menjelaskan kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa kepercayaan investor terhadap pasar modal khususnya perusahaan tercatat. Kegiatan ini juga dilakukan untuk informasi kinerja perusahaan tercatat karena Laporan keuangan tengah tahunan baru saja dirilis oleh perusahaan tercatat di website BEI.

“Belum lama ini perusahaan merilis laporan keuangan tengah tahunan 2024 di website BEI. Juga, investor dengan cepat meningkat lebih dari 13 juta investor tahun ini,” kata Iman, Senin (26/8/2024).

Di sisi lain, Kepala Pengawas Pasar Modal dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menyampaikan, prospek kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan positif dibandingkan Q1 dan Q2 tahun ini. 

Begini Kondisi Pasar Modal RI Sejak Kembali Aktif di Era Soeharto

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan all-time high dengan pertumbuhan sebesar 9,47% year-to-date hingga 22 Agustus 2024. Dari sisi penghimpunan dana, OJK telah memberikan pernyataan efektif atas 134 pernyataan pendaftaran untuk penawaran umum, dengan total nilai sebesar Rp133,12 triliun. 

Dari jumlah tersebut, 28 di antaranya merupakan emiten baru, yang terdiri dari 27 emiten saham dan 1 emiten efek bersifat utang atau sukuk.  Jumlah investor tercatat mencapai 13,56 juta, meningkat 11,49% year-to-date

“Pasar modal Indonesia akan terus menjadi sumber pendanaan yang menarik bagi banyak perusahaan dan tempat investasi potensial bagi investor domestik,” ucap Inarno.

Tertekan Bunga Acuan, IHSG Menanti Performa Emiten Semesteran

Selain itu, Inarno menekankan pentingnya peningkatan kualitas tata kelola dan transparansi. OJK mengimbau seluruh emiten untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang mengedepankan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan. 

“Peningkatan transparansi terutama dalam penggunaan dana hasil penawaran umum juga menjadi perhatian utama OJK, mengingat semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar dan kompleksitas struktur aksi korporasi emiten,” tutupnya.

Dengan adanya acara Public Expose Live 2024 ini, Inarno menekankan tanggung jawab manajemen dalam mengelola dana publik. Penerapan prinsip tata kelola dan transparansi yang lebih baik akan mendukung pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan dan meningkatkan kepercayaan investor.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//