BREN Kena Suspensi Dua Kali dalam Sebulan, Manajemen Barito Buka Suara

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Kembali mendapat suspensi dari Bursa Efek Indonesia. Keputusan itu lagi-lagi karena harga saham BREN naik signifikan.

Keputusan terbaru tertuang dalam surat tertanda Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari A., 22 Mei 2024. Saham BREN tak bisa diperdagangkan mulai Senin (27/5/2024).

Dalam surat itu harga saham BREN dinilai meningkat signifikan secara kumulatif. BEI pun menilai, suspensi saham BREN demi perlindungan bagi investor.

"Bursa mengimbau pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," bunyi surat itu.

Suspensi Hanya Sehari, Saham BREN Bisa Kembali Diperdagangkan Hari Ini

Sebelum suspensi ini, saham BREN telah naik 29,9% dari Rp9.300 menjadi Rp11.250.

Sejatinya, saham BREN juga sempat terkena suspensi pada 3 Mei 2024. Saat itu, alasan BEI juga terkait peningkatan harga saham BREN.

Pada suspensi ini, saham BREN naik 35,3% dalam kurun Waktu perdagangan selama enam hari dari Rp7.300 menjadi Rp9.875.

Alhasil, harga saham BREN saat ini telah naik 50,5% dari posisi akhir 2023 Rp7.475.

Saham BREN Kena Suspensi Bursa saat Memimpin Market Cap Terbesar

Menanggapi suspensi saham BREN, Sekretaris Perusahaan Barito Renewables, Merly menuturkan, peningkatan harga dan volume transaksi yang terjadi dalam dua bulan terakhir ditenggarai akibat masuknya saham BREN ke dalam S&P Global Clean Energy Index & iShares Clean Energy pada 19 April 2024.

Merly menilai, saat itu terdapat inflow dari ETF sebesar US$75 juta-US$150juta. "Hal ini membuat kepemilikan ETF meningkat sampai dengan 187 juta saham pada 20 Mei 2024," ucap Merly, Selasa (28/5/2024).

Selain itu, saham BREN juga masuk ke FTSE Global Equity Index Qyarterly.

Merly menyampaikan, berdasarkan hal tersebut, masuknya saham BREN ke dalam indeks-indeks ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku pasar terhadap langkah-langkah ekspansif yang telah dilakukan oleh perseroan. "Seperti penambahan pembangkit tenaga angin yang menambah diversifikasi portofolio dari panas bumi," ujarnya.

Suspensi saham BREN memang menjadi perhatian para investor saham. Pasalnya, saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu ini sedang menduduki posisi teratas saham dengan kapitalisasi pasar terbesar Rp1.505 triliun.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//