BBCA Pimpin Saham Kapitalisasi Terbesar Setelah BREN Terpapar Pemantauan Khusus

Ilustrasi. (Dokumen Fakta.com)

FAKTA.COM, Jakarta - Penurunan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)  Penurunan harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dalam dua pekan terakhir turut mengubah urutan saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia. Per 7 Juni 2024, market cap saham BREN berada di level Rp809 triliun.

Jumlah tersebut turun drastis dari posisi akhir Mei 2024 Rp1.505 triliun. Artinya, market cap saham BREN sudah 'hangus' Rp696 triliun sejak pertama kali masuk ke papan pemantauan khusus (full call auction/FCA).

Sebagai informasi, saham BREN masuk ke FCA sejak 29 Mei 2024. Sejak saat itu hingga 7 Juni 2024, saham BREN 'amblas' 46,2% dari Rp11.250 menjadi Rp6.050.

Lepas Suspensi Tapi Masuk Pemantauan Khusus, Saham BREN Terjun Bebas

Sementara pada perdagangan hari ini (Senin, 10/6/2024), saham BREN dalam posisi menguat 9,92% ke level Rp6.650.

Mengenai daftar saham dengan market cap terbesar, data BEI menunjukkan posisi teratas kembali diisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Di sini, market cap BBCA mencapai Rp1.138 triliun atau setara 9,91% terhadap market cap bursa.

Market Cap BREN Menguap Rp150 T Sehari, BEI Anggap Turbulensi Kecil

Sementara posisi kedua ada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan nilai Rp843 triliun. Adapun posisi saham BREN menjadi urutan ke tiga.

Sebagai informasi, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy menyampaikan, saham BREN akan tetap dalam pemantauan khusus bursa selama 30 hari kalender. Adapun pertama kali saham BREN masuk pemantauan khusus terjadi pada Rabu (29/5/2024).

Sekadar mengingatkan, saham BREN terkena suspensi dari bursa selama dua hari (27-28 Mei 2024). Atas dasar itu, BREN langsung masuk ke daftar efek dalam pemantauan khusus.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//