Sentuhan Magis Lionel Messi dan Final untuk Lamine Yamal

Lionel Messi dan Lamine Yamal (bayi) saat menjadi bintang iklan kampanye UNICEF. Foto ini diunggah di akun X Lamine Yamal, beberapa waktu lalu.

FAKTA.COM, Jakarta - Lamine Yamal bukan sembarang bocah. Ketika teman-temannya masih main gadget dan bersekolah, Yamal sudah mencetak sejarah.

Usianya baru hampir 17 tahun. Tepatnya 16 tahun 363 hari. Pemilik nomor punggung 19 itu lahir pada 13 Juli 2007. Tapi, kakinya sungguh bertaji.

EURO 2024 merupakan kompetisi bergengsi pertama bagi pemain Barcelona itu berseragam Spanyol. Setidaknya, Yamal sudah tampil dalam enam laga Spanyol di Piala Eropa.

Statistiknya sungguh luar biasa. Bermain selama 418 menit, Yamal berhasil menciptakan tiga assist untuk dikonversi teman-temannya menjadi gol.

Diplot sebagai penyerang sayap, umpan Yamal pun cukup akurat dengan 80,34 persen. Tercatat, 165 umpan dilepaskan Yamal dan 137 kali menemui sasaran.

Istimewanya, Lamine Yamal mencetak sejarah dengan menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam sejarah pagelaran Piala Eropa.

Dia mencetak gol penyeimbang saat Spanyol mengalahkan Prancis 2-1 dalam semifinal Euro 2024 di Stadion Allianz Arena, Rabu lalu. Yamal pun menjadi pemain terbaik di laga itu.

Golnya pun spektakuler. Yamal melepaskan bola plesing melengkung dari luar kotak penalti yang tak bisa dijangkau Mike Maignan.

Gol itu membuat Yamal memecahkan rekor pemain Swiss, Johan Vonlathen, pada EURO 2004. Saat itu, Vonlathen berusia 18 tahun dan 141 hari ketika menjadi pencetak gol termuda di Piala Eropa.

Apa karena usapan tangan Lionel Messi?

Lahir di Esplugues de Llobregat, Yamal merupakan anak Barcelona. Bukan cuma lahir di sana, Yamal juga hidup dan mengadu nasib di FC Barcelona.

Ia lahir dari keluarga imigran. Ayahnya, Mounir Nasraoui, adalah imigran asal Maroko. Sementara ibunya, Sheila Ebana kelahiran Guinea Khatulistiwa.

Yamal memang penghuni akademi La Masia, FC Barcelona. Tapi, sebetulnya ia pertama kali bersekolah sepakbola di Toretto, tempat tinggal keluarga ibunya.

Lucunya, Yamal bukan hanya belajar bola di La Masia, tapi juga mendapat sentuhan langsung sang raja bola dunia, Lionel Messi.

Sentuhan tangan langsung Messi terjadi saat Yamal masih bayi. Saat itu Messi berusia 20 tahun. La Pulga baru menapaki kebintangannya bersama El Barca.

'Cinta kasih' Messi pada Yamal tampak dari foto-foto yang diunggah oleh Mounir Nasroui di akun instagramnya. Dalam keterangan foto itu, si ayah asli Yamal bilang, "Awal dari dua legenda."

Foto-foto tersebut menunjukkan Yamal sebagai seorang bayi digendong dan dimandikan Lionel Messi. Serangkaian foto tersebut dijepret oleh Joan Monfort, seorang fotografer lepas yang dikontrak untuk kampanye amal UNICEF bersama Barcelona dan surat kabar Catalan Diario Sport.

Foto ini pun viral di media sosial. Yamal juga terlibat mem-viral-kan fotonya bersama 'Sang Messiah' di sejumlah akun sosial medianya.

Tak ayal, netizen pun menyebut Yamal 'anak Messi' atau 'titisan Messi'.

Yamal adalah 'anak emas' Messi, mungkin. Sebab, berkat sentuhan itu, Yamal kini menjelma sebagai bintang dan menapaki jejak sang idola.

Yamal dan Messi pun bernasib hampir serupa di tahun ini. Saat La Pulga berhasil membawa Argentina ke Final Copa America, Lamine Yamal pun membawa Spanyol lolos ke Final EURO 2024.

'Anak emas' Messi itu pun diharapkan bisa memberi trofi untuk Spanyol. Tampaknya pekerjaan itu tak akan mudah lantaran Yamal mesti menghadapi Inggris yang juga dahaga juara, terutama Piala Eropa. 

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//