Perusahaan China Kuasai Piala Eropa, Kok Bisa?

Cristiano Ronaldo memberi assist sebelum Bruno Fernandes mencetak gol dalam laga lawan Turkiye di Signal Iduna Park, Dortmund, Sabtu (22/6/2024). Foto: X.com/@euro2024

FAKTA.COM, Jakarta - Perusahaan China mendominasi deretan sponsor Piala Eropa 2024 yang berlangsung di Jerman. Setidaknya ada lima perusahaan China yang mensponsori EURO 024, yakni Alipay, Hisense, AliExpress, Vivo, dan BYD. Jumlah itu sama dengan sepertiga dari 13 sponsor papan atas EURO 2024.

Berdasarkan pemantauan ANTARA di Berlin, Selasa (25/06/2024), banner perusahaan China sebagai sponsor Piala Eropa 2024 terpampang di beberapa lokasi baik di dalam atau luar stadion.

Wasit meninjau layar video dalam sistem VAR yang teknologinya berasal dari Hisense, perusahaan teknologi China. Foto: Hisense.com Wasit meninjau layar video dalam sistem VAR yang teknologinya berasal dari Hisense, perusahaan teknologi China. Foto: Hisense.com

Contohnya, Hisense menjadi sponsor sekaligus penyedia layar resmi untuk asisten wasit video (VAR) dalam turnamen Piala Eropa tahun ini. VAR adalah teknologi anyar dalam sepakbola yang menggunakan rekaman video untuk membantu tim wasit meninjau dan membuat keputusan wasit di lapangan.

Hisense adalah produk peralatan dan elektronik multinasional China yang berkantor pusat di Qingdao, Provinsi Shandong. Televisi adalah produk utama Hisense. Bahkan, Hisense menjadi produsen TV terbesar di pasar RRT sejak 2004.

Selain Hisense, logo dan tayangan iklan Vivo juga sering nongol di layar Utama tayangan EURO 2024. Vivo adalah salah satu jenama ponsel terbesar dari Tiongkok.

Tak hanya dalam tayangan televisi, iklan Vivo juga bisa dilihat di sejumlah tempat penyelenggaraan acara-acara EURO 2-24 di Jerman. Salah satunya terlihat di Fan Zone, kawasan Brandenburg Gate, Berlin.

Tak hanya itu, AliExpress juga meramaikan Fan Zone di kawasan Reichstag, Berlin.

Sejumlah analis mengatakan perusahaan China memanfaatkan acara olahraga besar seperti Piala Eropa 2024 sebagai tekad mereka untuk menjangkau pasar global, terutama pasar Eropa. Pasalnya, perusahaan Tiongkok masih memiliki pangsa pasar yang relatif rendah di Eropa.

"Dengan memanfaatkan eksposur dan peluang sebagai sponsor dan pemasok utama turnamen, perusahaan-perusahaan Tiongkok ini berupaya meningkatkan penjualan di pasar Eropa dan global serta berharap dapat tetap bersaing dengan produsen lokal," kata Chen Shaofeng, peneliti di Universitas Beijing, kepada Global Times.

Sebagian besar sponsor asal China merupakan perusahaan teknologi. Dengan hadir di EURO 2024, ini juga memungkinkan perusahaan Tirai Bambu menunjukkan kemampuan teknologi dan keunggulan produk mereka kepada lebih banyak audiens global.

Chen juga mengatakan, perusahaan China tengah menegaskan bahwa produk mereka bukan kacangan dan mampu bersaing dengan produk AS maupun Eropa.

"Perusahaan-perusahaan China perlu melibatkan pasar Barat dan mengubah citra mereka di dunia internasional,” katanya.

Pihak BYD mengaku, keikutsertaannya mensponsori EURO 2024 bukan lain karena hendak menunjukkan diri kepada Eropa sebagai produsen kendaraan listrik terkemuka dengan memposisikan diri sebagai pelopor dalam gerakan energi hijau.

Karenanya, BYD menyediakan kendaraan listrik untuk digunakan oleh penyelenggara selama EURO 2024, sekaligus memamerkan model-model terbarunya di tempat-tempat acara berlangsung.

Presiden Direktur Hisense, Jia Shaoqia, juga kurang lebih sama. Jia mengaku mensponsori EURO 2024 adalah sebuah investasi demi pasar global.

"Investasi berkelanjutan dalam acara olahraga kelas dunia menunjukkan tekad Hisense untuk menjadi merek global," kata Jia Shaoqia seperti dikutip dari China Daily, Rabu (26/6/2024).

Sejumlah warga mengunjungi Fan Zone EURO 2024 di kawasan Reichstag, Berlin, Jerman, yang dipenuhi iklan AliExpress. ANT/Citra Listya Rini Sejumlah warga mengunjungi Fan Zone EURO 2024 di kawasan Reichstag, Berlin, Jerman, yang dipenuhi iklan AliExpress. ANT/Citra Listya Rini

Mensponsori Euro 2024 merupakan langkah strategis bagi perusahaan-perusahaan China. Mungkin, ke depannya, perusahaan China bakal jor-joran lagi memanfaatkan peluang acara internasional macam itu.

Namun, menurut peneliti Lembaga riset IMD, Mark J. Greeven, strategi tampil di EURO tidak bisa menjadi keajaiban yang terjadi satu kali. Untuk mencapai pasar global diperlukan ketekunan dalam investasi dan strategi marketing yang cermat lainnya.

"Pada akhirnya, ini adalah tentang perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tumbuh dari identitas regional menjadi organisasi global, dan diterima di seluruh dunia. Ini akan menjadi perjalanan yang Panjang," katanya. (ANT/IMD/Global Times)

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//