Warga Rempang Tetap Diminta Relokasi, Tapi Tak Jadi ke Galang

Dokumen Akun X Presiden Jokowi

FAKTA.COM, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas sengkarut lahan di Pulau Rempang. Rapat yang digelar di Istana Merdeka tersebut diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju serta Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi.

"Hari ini saya menggelar rapat terbatas di Istana Merdeka, khusus untuk membahas persoalan lahan di Pulau Rempang. Penyelesaian masalah Rempang harus dilakukan dengan baik dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat sekitar," kata Jokowi dalam akun resminya di media sosial X, Senin (25/9/2023).

Relokasi Rempang, 400 KK Masih Pikir-Pikir untuk Pindah

Sebagai informasi, BP Batam bersama PT Makmur Elok Graha (MEG) akan menggelar proyek pembangunan Kawasan Eco City di Pulau Rempang. Pelaksana proyek berencana mengosongkan wilayah pulau tersebut dan merelokasinya warganya ke Pulau Galang.

Akan tetapi, rencana pemindahan rumah ini mendapat penolakan dari sejumlah warga. Salah satu alasan masyarakat menolak relokasi karena di Pulau Rempang terdapat 16 Kampung Melayu Tua dengan tradisi dan budaya yang kuat.

Melunak, BP Batam: 28 September Bukan Batas Akhir Pengosongan Pulau Rempang

Kebutuhan lahan Rempang Eco City

Dari total luas lahan di Pulau Rempang sekitar 17.000 hektare (ha), yang akan dijadikan kawasan Rempang Eco City hanya seluas 7.572 ha. Sedangkan peruntukkan kawasan industrinya membutuhkan areal lahan mencapai 2.300 ha untuk industri kaca dan surya panel.

"Yang bisa dikelola hanya 7.000 ha lebih hingga 8.000 ha, selebihnya hutan lindung. Kami fokus pada 2.300 hektare tahap awal, " kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia usai mengikuti ratas sebagaimana dikutip dari laman Sekretaris Kabinet RI. 

900 KK terdampak

Asian Games Terkini, Indonesia Raih Medali Perak dan Tiga Perunggu

Bahlil mengatakan, berdasarkan hasil kunjungannya ke Pulau Rempang pada pekan lalu, pihaknya akan membatalkan rencana awal relokasi ke Pulau Galang sebagai solusi persoalan tersebut. Namun, perpindahan tempat tinggal warga akan tetap dilakukan, dan lokasinya masih di pulau setempat.

Terdapat 900 kepala keluarga (KK) yang bakal terdampak proyek kawasan Rempang Eco City. Bahlil menambahkan, rencananya para warga tersebut akan dipindahkan ke Tanjung Banun, selatan Pulau Rempang.

Sekarang ini, ada 300 KK yang sudah bersedia untuk direlokasi. Bahlil mengatakan, “Tadinya kami mau relokasi dari Rempang ke Galang, tapi sekarang hanya dari Rempang ke kampung yang masih ada di Rempang.”

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//