Puan Buka Peluang Bertemu Jokowi Lagi

FAKTA.COM, Jakarta - Puan Maharani menyebut bakal kembali menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di luar kapasitasnya sebagai Ketua DPR RI. Kendati demikian, Puan belum mengungkapkan tanggal pastinya.

Puan mengatakan, silaturahmi dengan berbagai pihak, tak terkecuali Presiden Jokowi merupakan hal yang penting di tengah momentum Pilpres 2024.

"Kalau pun nanti ada sesi yang bukan antara Ketua DPR dan presiden, maksudnya sesi bukan resmi, ya tentu saja kami akan melakukan itu. Buat saya silaturahmi dengan semua pihak itu akan menjadi sangat penting apalagi dalam menjelang pesta demokrasi atau pemilu," jelas Puan Kompleks Parlemen, Senyaan, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Menurut Puan, pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Istana Negara kemarin dalam kapasitasnya sebgaau Ketua DPR. Dimana, DPR RI menjadi tuan rumah gelaran MIKTA.

"Pertemuan saya dengan Jokowi adalah sebagai ketua DPR dengan Presiden Republik Indonesia, karena saya sebagai ketua MIKTA, forum konsultasi mikta, lima negara," jelasnya.

Sekadar informasi, MIKTA sendiri merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.

Di Istana Kepresidenan, Puan memandu pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua National Assembly Korea Selatan Kim-Jin Pyo, Ketua Grand National Assembly Turki Numan Kurtulmuş, Wakil Ketua Senat Australia Andrew McLachlan, dan untuk pimpinan parlemen Meksiko diwakili oleh Sekretaris Parlemen, Fuesanta Guerrero Esquivel.

Saat Courtesy Call, Puan tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi. Puan dan Jokowi terlihat berbincang hangat dan saling melempar senyum.

Menurut Puan, tak ada alasan khusus mengapa ia dan Jokowi duduk berdampingan.

“Duduknya bersebelahan karena saya samping-sampingan dengan pak Presiden, yang lainnya duduk sebelah kanan dan kiri. Bicaranya khusus Forum MIKTA,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Pertemuan kemarin merupakan pertemuan pertama Puan dan Jokowi usai memanasnya konstelasi politik jelang Pilpres 2024.

Hal tersebut menyusul keputusan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres meski merupakan kader PDIP.