Mereka yang 'Diberi' di Akhir Masa Jokowi

FAKTA.COM, JAKARTA - Sisa tak lebih dari 14 bulan menjadi orang nomer satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo memberikan jabatan-jabatan eksekutif untuk membantu roda pemerintah berjalan sebelum ia menjadi rakyat biasa pada 20 Oktober 2024.

Beberapa pergantian di level menteri dan wakil menteri dilakukan Presiden Jokowi, pada Senin, 17 Juli 2023 di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Perombakan kabinet dilakukan di level menteri yaitu Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi menggantikan Jhonny G Plate yang menjadi terdakwa dugaan korupsi pengadaan 'base transciever station' (BTS) 4G. Sebelum di lantik, Budi merupakan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Selain itu, karier politik Budi moncer di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan termasuk saat ia menjadi koordinator relawan Pro Jokowi (ProJo) sejak pemilihan umum 2014.

Presiden Jokowi menegaskan, jika Kominfo jadi prioritas utama, khususnya untuk meneruskan perkejaan rumah terkait BTS 4G yang akan sangat erat pada pelayanan masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal. Dengan waktu yang pendek tersisa, Jokowi menegaskan, hal itu harus segera diselesaikan.

"Yang pertama, di Kementerian Kominfo penyelesaian BTS itu harus diutamakan. Penyelesaian hukum silakan berjalan, kita hormati proses hukum, tetapi penyelesaian BTS-nya juga harus tetap berjalan, karena nanti menyangkut pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal. Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum, BTS-nya juga terbengkalai. Ini yang saya enggak mau. Ini tugas beratnya di situ," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, kepada wartawan.

Dugaan Korupsi CPO Airlangga Dipanggil Kejagung, Teknis atau Politis?

Khusus untuk Kementerian Kominfi, Jokowi untuk pertama kalinya mendudukan posisi wakil menteri mendampingi dan membantu Budi yang akan diisi oleh Nezar Patria. Nezar merupakan aktivis, mantan jurnalis di sejumlah media dan terakhir menjabat sebagai Staf Khusus V Kementerian BUMN.

"Oleh sebab itu, ini juga kita perkuat dengan wamen (wakil menteri) agar yang berkaitan dengan kedaulatan data, yang berkaitan dengan artificial intelligence, yang berkaitan dengan frekuensi, yang berkaitan dengan satelit, semuanya bisa segera dirampungkan dan dituntaskan."

Penunjukan Jokowi terhadap Nezar yang merupakan individu non-partisan, menjadi alasan bagi presiden agar yang bersangkutan mampu memberikan akselerasi lebih cepat, "semua dalam tujuan akhir agar segera bekerja cepat."

Usai pelantikan, Budi Arie mengatakan bahwa Kominfo adalah kementerian dengan segunung masalah. Namun, secara mendetail ia belum mau memberikan percepatan apa yang akan segera ia lakukan di kursinya yang baru.

"Ini Kominfo gunung masalah, iya kan, banyak masalah. Pokoknya begini, kita belum ngomong yang panjang-panjang, ngomong cloud, ngomong AI, sudah banyak lah. Di kepala saya ini mau saya keluarin, saya tahan-tahan," kata Budi.

Puan Colek Cak Imin untuk Pisah dengan Prabowo

Nama-nama lain yang diganjar Presiden dengan jabatan baru yang lebih tinggai adalah Pahala Mansury. Ia dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu). Selain itu, Paiman Raharjo menjabat Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dia menggantikan posisi yang ditinggalkan Budi Arie.

Perombakan kabinet kali ini, Jokowi melantik Rosan Perkasa Roeslani sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Rosan pernah menjadi ketua Kamar Dagang Indonesia di 2015-2020, teman dekat Menteri BUMN Erick Thohir ini menjadi merupakan teknokrat handal disejumlah perusahaan besar.

Nama lain yang dilantik adalah Saiful Rahmat Dasuki yang akan dilantik sebagai Wakil Menteri Agama. Saiful dikenal sebagai politikus PPP dan pernah menjadi Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jakarta.