Mahfud: Pemerintah Cari Solusi Soal Ribuan Pengungsi Rohingya

FAKTA.COM, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan perkembangan terkini ihwal pengungsi etnis Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia melalui Aceh. Terkini, jumlahnya sudah mencapai seribuan orang lebih.

Menurut pengakuannya, warga di sekitar pulau Sumatra juga sudah mulai keberatan dengan kehadiran para pengungsi. Keluhannya adalah, ekonomi sulit tapi tetap harus menampung orang lain.

"Jumlahnya sekarang sudah 1.478 odang dan orang-orang lokal, Aceh, Sumatra Utara, Riau itu sudah keberatan ditambah terus. Karena kami juga miskin kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus," tutur Mahfud kepada wartawan, dikutip Rabu (6/12/2023).

Guna menangani permasalahan tersebut, saat ini, lanjut Mahfud, tengah mencari jalan keluar. Caranya adalah penanganan kebutuhan domestik dan kemanusiaan.

"Nah, kita sedang mencari jalan keluar tentang ini. Satu mengenai kebutuhan domestik, kedua juga mengenai kemanusiaan. Jadi kita olah ini kebutuhan logistik dan kemanusiaan agar dua-duanyanya bisa tertangani dengan baik," ucapnya.

Lebih jauh dikatakan, negara-negara di sekitaran ASEAN, seperti Malaysia dan Australia, sudah tidak bisa lagi menerima pengungsi Rohingya.

Para pengungsi mulanya menjadikan Indonesia sebagai tempat transit. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu mLah Indonesia dijadikan sebagai tempat tujuan utama pengungsian.

"Mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit tapi lama-lama jadi tempat tujuan pengungsian, bukan transit. Biasanya mau transit buat ke Australia, tapi dia berhenti di Indonesia dan enggak mau keluar lagi," katanya.

Sekadar informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud MD untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia. Mahfud diminta melibatkan pemerintah daerah dan UNHCR.

"Saya telah memerintahkan kepada Menkopolhukam untuk menangani bersama-bersama dengan daerah, bersama-bersama dengan UNHCR," ujar Jokowi, Senin (4/12/2023).

Sebelumnya, sebanyak 249 pengungsi Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen, Aceh, Kamis (16/11/2023). Serentetan penolakan dilakukan warga lantaran para pengungsi dianggap merepotkan.