Kang Emil: Jakarta tidak Pernah Disiapkan Jadi Ibu Kota

Dokumen Tim Kolaborasi Pemenang Sayembara PUPR

FAKTA.COM, Jakarta - Kurator Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Ridwan Kamil menyebut Jakarta tak pernah disiapkan menjadi ibu kota.

"Jakarta, Bapak, Ibu, tidak pernah disiapkan untuk jadi Ibu Kota, itu kalimat penting pertama," kata Ridwan Kamil dalam rapat koordinasi Otorita IKN, seperti dilihat di akun YouTube IKN Indonesia, Jumat (15/3/2024).

"Saya ulangi, Jakarta dari dulu tidak pernah disiapkan untuk jadi Ibu Kota Republik Indonesia. Jakarta adalah ibu kota yang tidak sengaja, kepaksa," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Menurut Kang Emil, Jakarta yang dulunya merupakan Batavia tidak layak jadi ibu kota kolonial Belanda karena mengalami wabah penyakit Malaria. Maka, lanjut Kang Emil, ibu kota kemudian pindah ke Bandung.

Presiden Cek Bahan Pokok di Pasar, Harga Beras Stabil, Cabai Naik

"Jadi Bandung itu sebenarnya IKN kalau sejarah tidak bergeser. Bandung sudah dibikin pusat militer, makanya semua jenderal pasti lewat Bandung- Cimahi, kira-kira begitu. Kementerian Perhubungan sudah pindah, makanya PT KAI di sana dan seterusnya dan seterusnya," jelas Emil.

Namun, lanjut Kang Emil, Bandung gagal menjadi ibu kota Hindia Belanda karena pada tahun 1929 ada depresi besar ekonomi dunia. Selain itu, kata dia, tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia.

"Maka bubarlah IKN versi pemerintah kolonial Belanda. Jadi IKN itu sudah dari dulu, bukan sekarang," kata Kang Emil.

Kemudian, lanjut dia, Presiden Soekarno pada tahun 1950-an memiliki gagasan IKN di Kalimantan, Palangka Raya. Hanya saja saat itu gagasan tersebut tidak terwujud karena Indonesia baru merdeka sehingga anggaran tidak cukup dan suasana politik pun masih ramai.

Pemilu Ulang di Kuala Lumpur, Bawaslu: Ada Intimidasi terhadap Petugas KPPS

"Zaman Pak Harto (Presiden Soeharto) ke Jonggol, spekulan tanah wah sudah habisin tuh tanah di Bogor sana, eh kecele, keburu sejarah reformasi," kata Kang Emil.

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, pada era Presiden Joko Widodo, sejarah itu harus diputuskan. Dia pun mengajak semua pihak mendukung pemindahan IKN karena sudah menjadi mimpi besar Bangsa Indonesia.

"Jadi kita harus mendukung keputusan besar bangsa ini. Ini bukan urusan politik praktis-praktis lagi, tapi sebuah mimpi besar bangsa yang besar," kata Kang Emil.

Kang Emil mengatakan, pada 2045 mendatang Indonesia akan memproklamasikan diri sebagai negara adidaya.

"Karena 1945 kita proklamasi sebagai negara merdeka, 2045 kita akan proklamasi sebagai negara adidaya. Negara adidaya itu bernama Indonesia, nomor empat dunia harus punya ibu kota sebagai etalase sebagai wajah bahwa kita bangsa yang maju," seru Kang Emil.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//