IPO: Publik Ingin Perubahan Ketimbang Melanjutkan Jokowi

Jokowi dan masyarakat. (Instagram @jokowi)

FAKTA.COM, Jakarta - Masyarakat ternyata lebih ingin adanya perubahan ketimbang melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai yang bersangkutan lengser dari jabatan Kepala Negara. Hal ini ter potret ketika Indonesian Political Opinion alias IPO melakukan survei nasional isu sosial kemasyarakatn dan politik.

Dalam surveinya, IPO bertanya kepada responden, apa alasan bapak/ibu gunakan untuk memilih pasangan tokoh tersebut sebagai presiden dan wakil presiden. Adapun kata tersebut merujuk pada 3 paslon capres-cawapres yang ikut kontestasi Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, responden yang mereka gunakan lebih banyak ingin perubahan dibandingkan melanjutkan Jokowi. Sebagai perbandingan, yang ingin perubahan sebesar 57,9%, sedangkan melanjutkan Jokowi hanya 22,5%.

"Dari sisi tema, lebih banyak yang ingin perubahan dibanding melanjutkan Jokowi ya," ungkap Dedi dalam paparannya, dikutip Kamis (11/1/2024).

Adapun alasan teratas bagi pasangan presiden dan wakil presiden dipilih responden adalah mampu memimpin. Variabel ini memiliki persentase 61,5%.

Survei IPO: Elektabilitas PraGib Teratas, AMIN Mengejar, GaMa Posisi Buncit

Di urutan ketiga adalah jujur dan bisa dipercaya. Kemudian, untuk berpengalaman dan kinerja bagus masing-masing keempat dan kelima.

"Jujur dan bisa dipercaya 53,8%, berpengalaman 48%, dan kinerja bagus 44,1%" katanya.

Menariknya, dalam survei ini yang ingin memiliki pemimpin dengan latar belakang militer hanya sebesar 4,9%. Hal itu bertolak belakang dengan tingginya elektabilitas tunggal Prabowo Subianto di survei ini sebesar 42,4%.

Diketahui, dari tiga nama yang bertarung di Pilpres, hanya paslon nomor urut 2 yang secara terang-terangan ingin melanjutkan Program Jokowi. Contohnya ketika di debat perdana Pilpres, Prabowo mengaku akan menggunakan pendekatan yang dipakai Jokowi untuk masyarakat Papua.

Sementara itu, Anies Baswedan dan pasangannya Muhaimin Iskandar diusung oleh gabungan partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Sekadar informasi, survei IPO dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024. Jumlah responden mencapai 1.200 orang dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.

Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5% pada tingkat kepercayaan 95%

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//