Hamzah Haz, Sosok Negarawan Pemikir dan Penjaga Stabilitas APBN

Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz. (Foto: dokumentasi ANTARA)

FAKTA.COM, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-9, Hamzah Haz meninggal dunia, Rabu (24/7/2024) pukul 09.30 WIB.

Hamzah Haz tutup usia di kediamannya di Tegalan, Matraman, Jakarta Timur pada usia ke-84 tahun. 

Pengamat ekonomi politik, Didik J Rachbini, mengatakan, Hamzah Haz merupakan sosok politisi negarawan sekaligus penulis, pemikir, dan kolumnis.

Innalillahi, Wapres ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia

Hamzah Haz rajin memberikan pencerahan permasalahan ekonomi politik, khususnya dalam politik anggaran dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Tidak ada politisi yang tekun seperti Hamzah Haz dalam menulis masalah politik APBN ini di media massa pada akhir tahun 1980-an dan tahun 1990-an," tutur Didik, Rabu (24/7/2024).

Tidak hanya menulis, lanjut Didik, Hamzah Haz juga mengimplementasikannya dalam praktik kenegaraan dalam pembahasan-pembahasan di DPR. 

PPP Sebut Hamzah Haz Sosok Politisi Teduh dan Jauh dari Konflik

Didik menambahkan, Hamzah Haz juga merupakan pimpinan partai oposisi yang loyal. Dia merupakan pemimpin yang matang.

“Berbeda dengan zaman sekarang, banyak politisi atau negarawan yang tidak menyukai pemikiran. Hamzah Haz ini negarawan pemikir. Beliau menyukai gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi. Dahulu, beliau juga ‘bersaing’ dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang banyak menulis pemikirannya di media besar nasional,” ujar Didik.

Didik mengatakan politisi pada zaman dahulu memang selalu bergulat dengan ide kebangsaan.

Presiden Joko Widodo Kunjungi Rumah Duka Hamzah Haz

Tidak berbeda jauh dengan generasi politisi pemikir dua hingga tiga dekade sebelumnya, seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Soedjatmoko, dan para pemimpin lain.

“Terus terang apabila membandingkan dengan pemimpin sekarang, perjalanan pemimpin seperti Hamzah Haz dan generasi sebelumnya, ya kita mengelus dada, jauh seperti langit dan bumi,” tegas Didik.

Didik menekankan, sosok Hamzah Haz sangat berkomitmen terhadap kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa meninggalkan aspek realitas dan rasional. Hamzah Haz, sambungnya, bukan pemimpin yang utopis, tetapi realistis.

Mantan Gubernur Jabar HR Nuriana Meninggal Dunia

Dua puluh tahun lalu, kata dia, saat terjadi krisis APBN, Hamzah Haz ikut ‘turun gunung’ untuk menyelesaikannya.

Kemudian pada pertengahan 2000-an atau 2005 pro kontra kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memuncak dan bisa mengarah ke krisis politik.

"Hamzah Haz yang juga menjadi Ketua Umum PPP terlibat langsung dalam lobi-lobi untuk mengatasi krisis APBN sekaligus potensi krisis politik,” papar Didik.

Suami Jennifer Coppen, Dali Wassink, Meninggal Akibat Kecelakaan, Begini Kronologinya

“Subsidi kepada barang adalah pemborosan dan harus diganti menjadi subsidi kepada orang, kata beliau. Hamzah Haz ikut mendinginkan suasana dan menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional,” sambungnya.

Pro Evidence Based Policy

Menurut Didik, Hamzah Haz tergolong pemimpin yang setuju bahwa kebijakan harus berbasis bukti alias evidence based policy, bukan kebijakan politik populis yang antirasional.

Dia menyebut kebijakan politik populis apabila dijalankan maka akan mengarah pada krisis ekonomi rakyat.

Innalillahi, Artis Senior Dorman Borisman Meninggal Dunia

“Politisi sekarang mengeruk APBN dan mendulang utang di luar kemampuan membayarnya. Pada tahun 2020, dengan alasan pandemi COVID-19, negara kita berutang cukup banyak hingga triliunan rupiah. Bunga yang harus dibayar ini juga menguras pajak rakyat hingga mencapai lebih dari Rp500 triliun,” kata Didik.

Didik menyayangkan tidak ada lagi politisi dan negarawan penjaga stabilitas APBN seperti sosok Hamzah Haz di masa kini.

“Tidak ada lagi penjaga APBN seperti Hamzah Haz. APBN rusak pada sisi penerimaan, sekaligus lebih rusak pada sisi pengeluarannya. Selain rusak karena kesalahan politik dan kebijakan di pusat, APBN juga menjadi target korupsi dan bancakan yang masif di banyak daerah kabupaten/kota, provinsi serta di banyak kementerian dan lembaga negara,” tukasnya.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Place your ads here
Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//