Ternyata, Limbah Sawit dan Lumpur Buat Jalan Aspal Tidak Licin

Oleh Arie Dwi Budiawati - fakta.com
06 Maret 2024 08:14 WIB
Ilustrasi limbah sawit. (Dokumen GAPKI)

FAKTA.COM, Jakarta – Tim mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berinovasi dengan limbah sawit dan lumpur panas Sidoarjo pada jalan aspal. Ternyata, dua bahan itu bisa membuat jalan aspal tidak licin dan berumur lebih panjang.

Dikutip dari laman ITS, Rabu (6/3/2024), Ketua Tim Reswara 64, Bahrul Ilmi Mubarak, mengatakan ide itu tercetus setelah melihat bahan penyusun aspal yang pada umumnya menyumbang emisi yang cukup besar. 

Dikatakan juga emisi yang dihasilkan jalan aspal berasal dari berbagai tindakan atau kejadian fisik jalan aspal. Misalnya, produksi gas CO2 bisa meningkat hingga tiga kali lipat ketika permukaan aspal terpapar radiasi matahari.

"Proses pemeliharaan dan perkerasan pada jalan aspal juga turut menyumbang emisi yang cukup besar,” kata pemuda asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Lima Mahasiswa Ini Sulap Limbah Korek Jadi Robot Mainan

Dari situlah, tim yang beranggotakan Bahrul, Marchel Audy Pratama, dan Em Syahdu Aflahis Salam El Wanda, pun memodifikasi aspal dengan limbah serat sawit dan lumpur panas Sidoarjo. Dua bahan ini ditambahkan dalam penyusun lapisan aspal.

Cara Limbah Sawit dan Lumpur Panas Sidoarjo Buat Jalan Aspal Tidak Licin

Bahrul berkata ada tiga bahan yang ditambahkan agar bisa meningkatkan jalan beraspal dan emisi gas karbon bisa ditekan. 

Ada sejumlah bahan yang ditambahkan agar kualitas jalan meningkat dan emisi bisa dikurangi. Nah, bahan pertama yang digunakan adalah aerogel. Aerogel merupakan sintetis silikon dioksida (SiO2) yang berasal dari ekstrasi lumpur panas Sidoarjo. Bahan ini mampu menyerap gas karbon dioksida.

Bahan kedua adalah besi (III) oksida (Fe2O3) yang terbuat dari hasil ekstraksi lumpur panas sebagai modifikasi pigmen aspal. Bahrul menyebut senyawa itu bisa mengurangi suhu jalan aspal.

Bahan terakhir yang ditambahkan adalah split mastic dengan aditif serat sawit. Bahan ini bisa mengurangi kelicinan jalan dan bisa menyerap air. Dia mengatakan modifikasi pada lapis aus itu bisa memperpanjang umur aspal.

Bikin Arang Briket dari Limbah Bonggol Jagung, Simak Caranya!

Bahrul berkata, timnya akan bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menerapkan inovasi itu, misalnya Lapindo Brantas Inc untuk menggunakan lumpur panas yang dibutuhkan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meneliti lebih lanjut tentang modifikasi aspal, serta PT Sinar Mas Agro untuk mengelola limbah sawit.

Sekadar informasi, ide itu tertuang dalam karya tulis yang berjudul “Inovasi Laston Lapis Aus Berbasis Split Mastic-Aerogel dengan Aditif Limbah Serat Kelapa Sawit Termodifikasi Pigmen Fe2O3 dari Limbah Lumpur Sidoarjo”. Gagasan itu membuat tim Bahrul menyabet juara III dalam perlombaan Adhi Innovation for Construction 2024 yang digelar oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada Februari 2024.

Bahrul mengharapkan gagasan mereka bisa digunakan sebagai produk aspal yang berkualitas tinggi untuk perusahaan konstruksi. “Semoga inovasi ini bisa dikembangkan lebih jauh dengan riset mendalam dan peninjauan dari berbagai aspek fungsional,” kata dia.

Bagikan:

Data

Komentar (0)

Login to comment on this news

Updates

Popular

Data
Pointer
Interaktif
Program
Jobs
//